Mardi Panjaitan

Saya adalah seorang guru, pelatih dan pembicara . Bagiku hidup untuk belajar dan terus belajar. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berburu DURIAN Bersama TAYO
Tayo, Teman Dekatku

Berburu DURIAN Bersama TAYO

(Tantangan Gurusiana Hari ke-12)

Sudah hampir 6 tahun mini bus ini mendampingiku dan keluarga, ia menjadi sahabat setia kami yang siap menghantarkan kami ketempat tujuan, ke sekolah, kantor, gereja, bertamasya atau berkunjung ke tempat keluarga. Tak sekalipun ia mengeluh walau harus menembus teriknya panas mentari atau dinginnya guyuran air hujan yang membasahi bumi.

Keluarga kami menamainya "Tayo", terinspirasi dari film kartun anak-anak, nama sebuah minibus kecil yang ramah dan selalu tersenyum. Demikianlah Tayo milik kami sudah banyak tempat kami singgahi bersamanya. Dan yang paling membuat kami bahagia, selalu orang-orang senang kalau naik dan duduk di dalamnya.

Walau usianya sudah terbilang tua, Tayo masih saja gesit berlari dijalanan. Perjalanan Medan - Perawang sudah berkali-kali kami lalui, bahkan terjal dan menantangnya jalan menuju ke parlilitanpun sudah kami taklukkan. Tayo bukan hanya menjadi sahabat kami, ia suka menjadi sahabat banyak orang.

Akhir tahun lalu, kami berkeliling ke beberapa tempat , berwisata menikmati libur akhir tahun. Tayo, dengan senang hati menghantarkan kami dengan selamat, perjalanan panjang dari Medan, Pemandian air hangat Sidebuk-debuk, pemerahan susu sapi, memetik strawberry hingga menikmati taman alam lumbini, tak sedikitpu Tayo mengeluh. Bahkan setelah istirahat semalam perjalananpun kami lanjutkan ke Aek Kanopan-Labura, kami menikmati pergantian tahun bersama keluarga disana.

Liburan imlek lalu aku dan beberapa teman pergi berburu durian ke desa Pardaeman-Dairi, kami berangkat pukul 22.00 WIB. Perjalanan panjangpun kami mulai bersama Tayo, dengan gesit ia berlari menembus gelapnya malam. Sesekali ia berusaha melewati kenderaaan lain yang melambat di depannya. Jalanan yang menanjak, menurun, berkelok-kelok bahkan berlubang-lubang menjadi santapannya. Dengan gagah perkasa ia mampu menaklukkan setiap medan berat dalam perjalanan panjang kami, hingga akhirnya kami sampai di sebuah desa kecil di kecamatan Siempat Nempu desa Pardamean.

Ya, tujuan kami datang untuk berburu durian, kami ingin menikmati sensasi makan durian sepuasnya, mendengarkan durian jatuh dari pohonnya dan tentunya mencari dan mengumpulkan durian yang berjatuhan. Lokasi kebun durian yang menanjak ditumbuhi berbagai rerumputan, tentu membuat karingat kami bercucuran saat menjelajahi kebun durian tersebut.

Kami puas, senyum sumringah terlihat melekat di wajah kami, walah lelah tapi begitu melihat tumpukan durian hasil buruan kami sudah menggunung, serasa lelah tubuh, mata ngantuk jadi hilang saat menikmati lejatnya durian yang jadi sarapan pagi kami saat itu.

Tayopun harus merelakan dirinya dipenuhi durian-durian hasil buruan kami, buah berduri ini kami susun rapi di baris bangku belakang. Kami tahu Tayo pasti merasa berat saat membawa kami kembali ke Medan, tapi itulah baiknya tak sedikitpun ia merajuk, kecuali saat kami memberinya minum minyak ketengan, akibat semua pom bensin kehabisan stok. Ternyata minyak ketengan itu membuat Tayo merajuk, kabulatornya kotor dan ia sempat tak mau jalan di tengah macetnya jalan masuk ke kota Brastagi, malam itu. Kami coba starter , Tayo tak bergeming, mesinnya tak mau hidup, akhirnya kami menepi sejenak, memeriksa, ternyata bensin tak mau naik, menyebabkan mesin enggan hidup.

Syukurnya Tayo tak lama merajuknya, sebab beberapa saat kemudian saat kami starter, ia meraung keras, mesin hidup dan kami kembali melanjutkan perjalanan sampai kota Medan dengan selamat. Ahk...lain kali aku tak akan isi lagi minyak ketengan buat Tayo sebab sekarang aku tahu ia tak suka.

Terimakasih Tayo sahabat baikku, berkatmu kami sukses berburu durian, banyak orang senang bahagia menikmati durian buruan kami. Semoga Tayo sehat-sehat saja, sehingga tetap bisa jadi teman baikku sepanjang perjalanan.

#GurudiatasGaris

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tayo betulbetul hebat.Sehebat penulis ceritanya.MNtafff..

27 Jan
Balas



search

New Post