MARDIYANTO

Namaku Mardiyanto, lahir di desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dikaki gunung Slamet sebelah barat pada tanggal 26 Oktober 1970. Menga...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERKENALAN

PERKENALAN

Pertemuan itu terjadi ketika Ardi pulang kuliah naik Bis jurusan Purwokerto – Sidareja. Kebetulan penuh sesak karena memang jam pulang sekolah pasti kendaraan penuh. Ketika ada seorang penumpang turun di Karanglewas maka Ardi mendapati satu tempat duduk yang kosong. Tanpa pikir panjang Ardipun duduk dikursi kosong tersebut. Kursi sebelah Ardi seorang gadis usia kelas 1 SMA yang tersenyum dan mengangguk sopan. Sebagai petualang jalanan sudah menjadi hal yang mesti dilakukan ketika duduk dengan orang yang belum dikenal pasti Ardi akan mengajaknya ngobrol.

Ardi melirik kearah gadis disebelahnya berusaha mencari cara mengawali sebuah obrolan. Terlihat jam tangan melingkar di lengan kirinya, otak cerdas Ardi langsung mendapat ide mengawali obrolan.

“ Jam berapa dik ? “ Ardi mengawali obrolan dengan jurus pertama.

Gadis itu mengangkat lengan kirinya menyibak lengan bajunya melihat arloji, Ardipun ikut melihat kearah yang sama. “ Tangan putih berbulu lembut yang mulus dan menarik “ gumam Ardi dalam hati.

“ Jam dua kurang lima menit Mas ,” jawab gadis itu sambil menunjukan arlojinya kearahku.

“ Mau ke Sidareja ? “ tanyaku basa-basi untuk memancing obrolan.

“ Engga, mau ke Wangon ,” jawabnya singkat.

“ Dari Purwokerto mau ke Wangon, ke tempat saudara ? “ tanyaku menyelidik.

“ Dari Solo mau pulang ke Wangon,” jawabnya menjelaskan.

“ Ooh jadi rumahnya di Wangon habis pergi ke Solo. Berani sendirian ?” selidiku.

“ Engga, sama pak Lik tuh dibelakangku,” jawabnya menunjuk kursi kebelakang.

Aku menengok kebelakang kulihat seorang Bapak memejamkan mata pura-pura tertidur, padahal aku tahu dari tadi mendengarkan pembicaraan kami.

“ Berarti dari Solo habis liburan sekarang pulang ke Wangon.” Kataku mencoba menyimpulkan.

“ Ya Mas.” Jawabnya tersenyum agak lebar.

“ Aku pernah ke Solo satu kali menemani ayahku. Solonya mana dik ? “ tanyaku lagi.

“ Boyolali. Mas Solonya kemana ? “ dia balik nanya. Sinyal bagus sudah mulai kelihatan, gadis ini mau diajak ngobrol. Lumayan perjalanan Karanglewas sampai Ajibarang menjadi indah karena ada teman ngobrol yang asyik.

“ Aku ke Bank Bukopin dijalan Slamet Riyadi, “ jawabku.

“ Oh itu Solo kota,” lanjutnya.

“ Waktu berangkat aku juga sempat berhenti di Pom Bensin Delangu, disitu kan Boyolali ?” cecarku.

“ Pom Bensine Delangu ada pertigaan kekiri itu tempat embahku.” Dia mulai membuka cerita.

“ Oh … kamu abis liburan dirumah embah yang di Delangu, berarti orang tuamu asli sana ?” tegasku.

“ Bapak sama ibu asli orang Boyolali, sekarang tinggal di Wangon mencari rizqi.” Jelasnya.

“ Kamu sendiri lahir di Wangon apa Boyolali ? “ tanyaku menyelidik.

“ Aku lahir di Wangon sampai sekarang tinggal di sana. “ kelihatanya Dia sudah mulai membuka diri.

Kamipun ngobrol berbagai topik ringan diselingi candaan, ternyata kami cocok juga sebagai teman ngobrol sehingga satu Bis seperti hanya berdua. Dan penumpang yang lainpun diam semua seolah menyaksikan percakapan kami. Tanpa terasa Bis sudah hampir sampai Ajibarang, aku khawatir kehilangan moment. Aku harus menyelesaikan obrolan dengan hasil yang terbaik.

“ Ternyata aku hampir sampai, sebentar lagi turun. Boleh tau namamu ? Wangonya sebelah mana mungkin satu saat aku ke Wangon boleh kan main ke rumah ? “. Tanyaku dengan nada meminta.

Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama diserahkan padaku. Aku menerimanya dan membaca namanya “ Yuna Wara Astuti “ Pecikalan RT 2 RW 1 Wangon.

“ Aku manggil kamu Yuna, Wara, Astuti atau Tuti ? “ tanyaku meledek.

“ Yuni boleh… Tuti juga boleh.” Jawabnya tersenyum manis.

Ternyata senyum manis itu melepas kami berpisah karena Bis sudah berhenti di lampu merah pertigaan Ajibarang.

“ Aku dulu yah… sampai ketemu lagi. “ Aku pun turun dan tak lupa melambaikan tangan ketika Bis sudah melaju menuju Wangon meninggalkan bunga-bunga bermekaran di dadaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nah loh Ardi kena virus merah jambu, makam minggu nanti jangan kelabu, hehehe. Sukses selalu dan barakallah

30 Jan
Balas

virusnya petualang jalanan Bund. Salam sukses barakah.

30 Jan

Kalau aku bilang itu virus "godong waru"

01 Feb

Cie..cie..Mas Ardi mulai tumbuh benih2 nih ye.....Kok nggak mampir Patikraja ya ..he..he..Sukses Pak Mardi..

30 Jan
Balas

Siapkan saja sajianya Bund... suatu saat pas kehausan mampir Patikraja.... Barakallah

01 Feb

Turun dulu ya, Bang. Daa...

30 Jan
Balas

Sampai ketemu lagi Bund . Terimakasih sudah berkunjung.

30 Jan



search

New Post