MARDIYANTO

Namaku Mardiyanto, lahir di desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dikaki gunung Slamet sebelah barat pada tanggal 26 Oktober 1970. Menga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang Muda Berkarya Si Tua Bertapa

Yang Muda Berkarya Si Tua Bertapa

Selesai kajian Ahad Pagi di Masjid At Taqwa Ajibarang aku ikut sarapan pagi yang disediakan Takmir masjid. Nasi putih yang masih mengepul, bobor bayem, ikan bandeng, telor dadar, pete rebus, lalaban lengkap dengan sambel sangat menggugah selera. Kami sarapan pagi sambil ngobrol ringan dengan teman-teman seperjuangan. Selesai sarapan aku pamitan lebih dulu karena didepan telah menunggu istriku dengan satu kantong kresek pisang dan beberapa jajanan yang baru dibeli pada pedagang yang mangkal didepan masjid setiap Ahad pagi. Aku menyalakan motor dan menghentikannya didekat istriku yang sudah siap. Istriku langsung naik dan motorpun melaju sampai kerumah.

Setelah semua barang di turunkan, aku dan istri pergi ke Lebaksiu tepatnya ke rumah orang tuanya di desa Karangtrengah. Agenda rutin hari Ahad kalau tidak ada acara sekaligus refreshing sambil menengok kolam ikanku. Kedatanganku disambut ibu mertuaku yang sudah membawa ember berisi beberapa ekon ikan kalper yang sudah layak digoreng. “ Airnya surut ada beberapa ikan yang mengambang mending diambil sebelum mati.” Kata ibu mertuaku. “ *Diambil saja yang sudah tua supaya yang muda bisa berkembang dengan leluasa*.” Jawabku santai. Memang beberapa hari lalu aku sudah menyuruh adiku agar ikan yang besar diambil sehingga yang kecil akan cepat tumbuh besar hanya adiku belum sempat.

Hari Sabtu kemarin aku dan beberapa orang siswaku baru saja mendapat tugas mengikuti workshop Jurnalistik dan pengelolaan media social. Karena aku pengelola majalah sekolah aku melaksanakan tugas itu. Ternyata aku adalah peserta tertua pada acara workshop itu. Akupun mulai menyadari bahwa dunia teknologi informasi dan media social memang sudah bukan jamanku lagi tapi sudah menjadi konsumsi generasi berikutnya.

Pada hari yang sama aku mendapat pesan via WA untuk berangkat sebagai proktor mengikuti sosialisasi pelaksanaan UNBK. Aku sudah membayangkan pada acara semacam ini sudah didominasi guru-guru muda dan aku adalah peserta tertua. Aku mengajukan keberatan dan meminta agar mengirim orang lain dengan alasan aku sudah sering menghadiri acara semacam itu sekaligus memberikan pengalaman pada orang muda agar bisa menjadi penggantiku. Sebenarnya aku tidak pernah menolak tugas yang menjadi tanggungjawabku, tapi kali ini jaman sudah berbeda. Aku sudah berfikir dengan usiaku dunia proktorpun harus sedikit demi sedikit aku tinggalkan dan pasti akan muncul pengganti yang muda serta masih energik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Bapak

23 May
Balas

Menyadari, menghargai, memotovasi. Terima ilmunya, Bapak

25 Jun
Balas

Setuju... terimakasih sudah berkunjung. Salam sehat penuh barokah

26 Jun



search

New Post