Margaretha Rulik

Seorang Guru yang mempunyai keinginan untuk belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Harta Warisan (Tantangan gurusiana hari ke -1)

Harta Warisan (Tantangan gurusiana hari ke -1)

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sederhana bersama Ayahnya. Ibunya sudah meninggal dunia ketika melahirkan dia. Sehingga pemuda itu tidak mengenal ibunya semenjak bayi. Ayahnya sangat menyayanginya. Walaupun hidup sederhana mereka tidak pernah mengeluh.

Pada suatu saat, ayahnya yang sudah tua itu jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia, tak banyak harta warisan yang ditinggalkan untuknya. ia hanya mendapat sedikit uang dan beberapa buah buku dari ayahnya.

Sebelum meninggal, ayahnya berpesan, “Anakku, buku-buku ini adalah harta ayah yang tak terhingga nilainya. Ayah berikan kepadamu, baca dan pelajarilah. Mudah-mudahan kelak nasibmu bisa berubah lebih baik dari saat ini. Maaf, jika Ayah tak mempunyai banyak uang untuk mu, nak. Dan ini sedikit uang, pakailah untuk menyambung hidup dan bekerjalah dengan rajin untuk menghidupi dirimu sendiri.”

Tak berapa lama, uang yang ditinggalkan ayahnyapun habis terpakai. Sejenak ia melongok buku-buku peninggalan ayahnya. Ia teringat pesan dari orangtuanya agar belajar dari buku tersebut. Karena malas, ia mengambil jalan pintas. Buku itu dijual kepada teman yang mau membeli karena kasihan. Sebagai gantinya, ia mendapatkan beras untuk makan sehari-hari.

Beberapa saat kemudian, beras itupun habis pula. Dan akhirnya si pemuda itu harus mulai bekerja kasar demi menyambung hidup. Yang membuatnya heran, teman yang dulu membeli bukunya, kini hidupnya kelihatan nyaman dan semakin maju. Karena penasaran ingin tahu, apa yang membuat temannya bisa berhasil dalam hidupnya, akhirnya dia mendatangi temannya dan bertanya.

Meski sempat tidak mau membuka rahasia, akhirnya setelah didesak dan kasihan melihat nasib si pemuda tersebut, akhirnya si teman mau terbuka dan berkata. “Sebenarnya, aku sangat terbantu dengan buku yang kamu jual padaku. Dulu aku beli buku itu karena kasihan kepadamu. Kubiarkan saja berdebu di sudut kamar. Suatu hari, iseng karena ingin tahu, kubaca dan ternyata, wahh…isinya bagus sekali! Sebuah pelajaran hidup yang luar biasa.”

“Bukan itu saja,” sambung temannya. “Di dalam buku itu terselip pesan, agar si pembaca setelah menguasai isi buku tersebut mau praktik dengan sungguh-sungguh. Sungguh, aku sangat beruntung mendapat buku itu darimu. Lihatlah sekarang, hidupku jadi berubah karena aku mempraktekkan dari buku-buku itu. Sebenarnya, dari mana buku-bukumu itu berasal?”

Mendengar cerita temannya itu, si pemuda sangat menyesal. Buku-buku harta peninggalan ayahnya ternyata jauh lebih berharga dari yang ia kira. Karena malas membaca, kini ia hanya jadi pekerja kasar yang hidup ala kadarnya.

“Buku itu sebenarnya warisan dari orangtuaku,” jawab si pemuda. “Jujur, aku malas membacanya dan tidak tahu kalau ayahku menyimpan pesan yang sangat berharga. Sungguh, aku menyesal. Teman, boleh aku pinjam kembali buku-buku itu untuk memulai hidupku yang baru? Aku ingin bisa mengubah hidupku menjadi lebih baik.”

Nilai moral yang bisa kita ambil adalah jangan malas membaca, walaupun itu buku-buku yang kamu anggap tak berguna karena dari buku itulah kita bisa mendapatkan ilmu yang tak ternilai.

day 1, Klipang 040320

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus Bu. Pesan moralnya luar biasa.

03 Mar
Balas

Terimakasih bun

05 Mar



search

New Post