Margaretha Rulik

Seorang Guru yang mempunyai keinginan untuk belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
LEO DAN SI BENGIS (Tantangan Menulis gurusiana hari ke-5)

LEO DAN SI BENGIS (Tantangan Menulis gurusiana hari ke-5)

Dahulu kala di hutan Waringin di pedalaman Kalimantan, hiduplah seekor harimau yang sangat buas. Penghuni hutan Waringin menyebutnya dengan si Bengis, karena harimau ini sangat terkenal dengan kekejamannya. Dia tega membunuh siapa saja yang berani melawannya. Setelah membunuh, harimau itu akan pergi melarikan diri. Dia bersembunyi di dalam gua jauh di tengah hutan, menyembunyikan barang rampasannya.

Bertahun tahun seluruh binatang penghuni hutan Waringin hidup dalam ketakutan. Hingga suatu hari, datanglah seekor singa jantan muda di hutan Waringin. Leo nama singa muda tersebut. Leo berbadan tegap, besar dan kuat. Sebenarnya tujuan Leo datang ke hutan Waringin untuk mencari kakek dan neneknya. Leo hidup sebatang kara, ayah dan ibunya sudah meninggal setahun yang lalu.

Leo akhirnya menemukan kakek dan neneknya. Leo mendapat didikan yang baik dari kakek dan neneknya, sehingga dia tumbuh menjadi singa yang kuat, pemberani dan bijaksana. Selain itu, Leo sangat terkenal dengan sifatnya yang sopan, suka menolong, dan berani membela kebenaran.

Semenjak kedatangan Leo di hutan Waringin, seluruh binatang penghuni hutan itu merasa aman dan tidak takut lagi keluar rumah. Akhirnya, diam-diam, si Bengis menyelidiki keberadaan Leo. Dengan menyamar, dia memutuskan bertanya kepada seluruh binatang penghuni hutan.

Pagi harinya, si bengis itu keluar dari gua persembunyiannya dan memasuki hutan Waringin. Dia bertanya pada pak Banteng, “Tahukah pak, mengapa Leo terkenal?”

“Oh, karena Leo adalah singa muda yang rajin bekerja” jawab pak Banteng.

Si Bengis itu berkata dalam hati. Kalau bisa membunuh dan merampok, mengapa harus kerja keras!

Si Bengis lalu bertanya pada pak kerbau yang mereka temui di jalan, “Maaf, apakah pak kerbau kenal dengan Leo?”

“Tentu saja kenal,” sahut pak kerbau. “Leo adalah singa muda yang suka membantu kami.”

Si Bengis bergumam. Dia bisa makan dan mendapatkan harta selama ini dengan taruhan nyawa. Tak sudi dia membaginya.

Akhirnya si Bengis meneruskan perjalanannya. Berikutnya dia bertemu dengan seekor Rusa betina yang sedang mencari air di sungai dan itu bertanya padanya,”Tahukah kau siapa Leo?”

Jawab si Rusa betina, “Leo adalah pemuda yang sangat jujur. Ia tidak pernah berbohong,” Harimau bengis kembali bergumam. Kalau Ia berkata jujur dan membuka penyamarannya pasti seluruh binatang penghuni hutan Waringin akan menangkapnya.

Dia mencari akal untuk mengalahkan Leo dan berusaha menjebaknya. Akhirnya dia mendapatkan ide.

Ketika malam tiba, Si Bengis mendatangi rumah kakek dan nenek Leo, yang terletak di pinggir hutan dan agak terpisah dari rumah-rumah binatang penghuni hutan lainnya. Dengan mendobrak pintu rumah Leo dan dengan pedang terhunus, Dia mengancam Leo, kakek serta neneknya.

“Gara- gara kamu pindah ke sini, kami tidak terkenal lagi. Sudah tak ada binatang yang takut padaku lagi,” kata si Bengis. “Agar seluruh binatang di hutan Waringin ini takut lagi, maka aku akan mencoreng namamu.”

“Aku mengajakmu bertaruh. Buatlah dua kebohongan. Bila kamu berhasil, Aku akan pergi dan tidak akan mengganggu binatang di hutan Waringin lagi. Tetapi bila kamu gagal, kamu harus pergi dari hutan ini atau aku akan membunuhmu” Kata Si Bengis.

Leo terpaksa mengangguk setuju.

Keesokan harinya, Harimau Bengis itu mengiringi Leo ke ladang. Di sana pak Banteng bersama teman-temannya sedang menggarap ladang. Pak banteng menyambut Leo, “selamat pagi, Leo. Siapakah yang menemanimu?”

“Dia ini pemalas! Pekerjaannya hanya meminta-minta saja!”

“Tidak benar!” teriak Si Bengis.

“Buktikan omongan mu!” pak Banteng menyeret Si Bengis ke tengah ladang. Sampai siang Si Bengis terpaksa menyiangi ladang. Pakaiannya jadi kotor.

Kemudian, mereka bertemu dengan pak Kerbau yang pernah mereka temui di jalan. Pak kerbau itu menyapa,” Leo, siapakah temanmu ini?”

“Dia adalah orang miskin yang dikutuk karena kekikirannya,” jawab Leo sembari menunjuk pakaian mereka yang kotor.

“Bohong!” kata Si Bengis. “Aku memiliki harta yang melimpah di rumah dan kami rajin berderma.”

“Buktikan ucapanmu!” kata pak Kerbau.

Dengan berat hati, harimau bengis itu mengajak pak kerbau ke gua tempat persembunyiannya di dalam hutan Waringin dan diikuti hampir seluruh binatang penghuni hutan. Sesampai di rumah itu, si Bengis terpaksa membagi-bagikan harta mereka. Dia menatap Leo dengan marah dan akhirnya tanpa sadar membuka penyamarannya. Akulah si harimau buas yang selama ini kalian cari, akulah yang membunuh dan merampas harta kalian!”

Mendengar pengakuannya pak Kerbau berteriak meminta tolong dan seluruh binatang penghuni hutan lari mengejar si Bengis.

Sejak saat itu, tidak ada lagi harimau buas yang mengganggu mereka lagi. Hutan Waringin menjadi aman dan tenang.

#Fabel#7 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post