Margaretha Rulik

Seorang Guru yang mempunyai keinginan untuk belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mother's dream

“Ren,..Reni..sini nduk,” panggil ibunya setelah Reni selesai mengajari adiknya yang paling kecil belajar membaca malam itu.

“kamu ini lho kok pinter sekali ngajari adikmu. Kelihatannya kamu ini berbakat jadi guru lho nduk.” Kata ibunya dengan senyumnya yang meneduhkan.

“Masa sih bu..,” jawab Reni.

“Nanti kalau lulus SMA kamu daftar di sekolah guru saja ya” Kata ibu Reni.

Reni hanya menjawab, “ ah... ibu, ibu tahu kan kalau guru itu gajinya kecil.” Reni menolak permintaan ibunya. “Aku gak mau ah bu…ntar, seperti ayah. Miskin, susah kan bu..” Reni menambahi alasannya.

Demi menghindari percakapan dengan ibunya yang panjang, Reni akhirnya segera meninggalkan ibunya di kamar sendirian. Dengan berpura-pura ingin menyelesaikan PR sekolahnya, Reni kembali ke kamarnya yang sempit. Kamar yang berisi 1 tempat tidur tingkat dengan 1 lemari. Ditengoknya kedua adiknya sudah tidur di kasur atas sedang kakaknya masih asik membaca. kamarnya yang sempit inilah dia harus

Dialog antara ibu dan anak tak berhenti begitu saja

“Anak perempuan itu lebih cocok kalau jadi guru nduk, apalagi kamu ada bakat begitu.

Terlahir dari keluarga yang berekonomi pas-pasan, menjadi seorang guru dahulu bukanlah pilihan hidup Reni kecil. Reni menolak tawaran ibunya untuk mendaftar kuliah di IKIP selepas lulus SMA. Hanya karena melihat potret kehidupan ayahnya yang saat itu berstatus guru PNS dengan gaji yang minim untuk menghidupi seorang istri dengan 5 anak. Reni masih ingat alasan ibunya yang membujuknya waktu itu bahwa sekolah guru selain biaya kuliahnya murah, juga mudah cari pekerjaan.

Reni akhirnya terdaftar sebagai mahasiswi di IKIP. Baru satu semester kuliah di IKIP, ternyata Tuhan memanggil ibunya pulang menghadap yang Kuasa karena sakit kanker yang dideritanya. Reni seperti menyesali kematian ibunya yang belum sempat melihatnya menjadi guru. Kesedihan belum usai benar dari kehidupan Reni. Tak lama setelah ibunya meninggal, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi. Hidupnya seperti hancur, karena pernikahan ayahnya yang kedua kali ini ternyata tak seperti harapannya. Bersama ketiga adiknya, Reni berusaha melanjutkan hidup yang telah porak poranda dan berusaha mewujudkan cita-cita ibunya.

Mengabdikan hidup menjadi guru itu adalah akhir keputusannya, walau untuk itu ia harus memperjuangkannya. Jarak jauh antara sekolah tempatnya bekerja dan rumah keluarganya tak menjadikan penghalang bagi Reni untuk memberikan cinta pada anak didiknya. Baginya menjadi guru itu sebagai balasan cintanya pada ibunya yang telah tiada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post