Korban kemah tantanganke75
Suasananya mendadak mencekam. Beberapa bayangan putih tampak berkeliaran di WC. Aku melihat beberapa di antaranya menjilati pembalut siswa yang dibuang sembarangan.
Aku tahu, dari ribuan kilometer, Kuntilanak mampu mencium Amis darah dari pembalut itu.
Seketika, si Mila menjerit. Dia siswa yang paling sering membuang-buang pembalut di WC angker itu. Sumur dekat WC itu memunculkan puluhan kepala tak berbadan. Tampaknya mereka sangat marah dengan perilaku Mila yang membuang sisa pembalut.
Belum lagi Pak ustadz datang, puluhan kuntilanak sudah memegangi tangan Mila. Si Mila menjerit, matanya memerah dan mendadak tenaganya sangat kuat. Seragam pramuka yang dia kenakan lusuh oleh keringat.
Dari tengah lapangan itu beterbangan puluhan bayangan putih, aku yakin seluruh penunggu SMP 1 sudah sangat marah karena satu pelastik pembalut dilempar ke WC tempat raja Jin itu bersemayam.
Ayat suci dilafalkan, anehnya itu tak membuat gentar para hantu untuk menerobos jiwa siswa. Tawa menyeramkan Mila mendadak menggema.
"Hey ustadz bodoh, bolehkan aku hisap darah mu? Hihihi! "
"An, ayo temui Pak ustadz, para hantu ini sedang mengamuk! " Kusentuh punggung Ani,. Ketika menoleh, wajahnya sudah berubah mengerikan, hancur tak berbentuk. Tangannya Tiba-tiba mencari leher ku, aku tak bisa bernapas.
Beberapa kuntilanak menyeret usus dan hati yang berhamburan. Aku mendadak tak bisa berbicara. Taring kuntilanak itu segera menggigit leher ku.
Bersambung
#tantangangurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar