Patung Proklamator tantanganke96
Sudah berapa puluh tahun bapak mengacungkan tangan. Seperti sudah takdir Tuhan, Bapak tercipta untuk terus menunjuk.
Tapi Bapak menujuk siapa?
Di tengah kota itu, tak peduli hujan badai atau bahkan petir menyambar, Bapak tetap saja menunjuk.
Lalu bapak menunjuk siapa?
Apakah ingin menunjukkan orang kaya dengan mobil mewah yang sering lewat di depan bapak? Kalau iya, apa yang ingin bapak tunjukkan dari orang-orang itu? Kesalahan?
Izinkan saya bertanya, apa Bapak tidak capek, terus menerus menunjuk seperti itu? Sudahlah Pak. Bapak hanya simbol perjuangan rakyat Indonesia di masa lalu. Selanjutnya entah mau dibawa ke mana negeri ini, ya terserah orang-orang di dalam mobil itu.
Jika mau, melangkahlah. Lanjutkan perjuangan yang belum usai! Bapak bukan patung!. Bukankah bapak yang bilang, lawan kita setelah merdeka adalah saudara sendiri? Ringankan kaki tuk melangkah, nyalakan api yang mulai padam karena korupsi!
#tantangangurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar