Andai politik itu ada karena ingin menyejahterakan, maka itulah surga. Andai politik itu alat untuk berbuat kebajikan, yang terbentang di depan kita , itulah kemuliaan.

Kita ini negara kaya, bukan negara kayu, wajarnya tak ada orang kelaparan. Andai di atas tidak menggunakan politik untuk memperkaya diri, pastinya tidak ada orang miskin.

Sayangnya, para elit tak peduli. Mereka menggunakan politik bukan mendamaikan rakyat, tapi mendiamkan kesengsaraan rakyat.

Dekat dengan orang kecil hanya saat ingin dipilih. Ketika masa kampanye selesai, Pura-pura tidak kenal. Kalau ada pemilihan, kenal lagi. Kalau pemilihan selesai, lupa lagi. Ingat lagi, lupa lagi. Tergantung kondisi, ada pemilihan atau tidak.

Kalau tidak ada korupsi, berapa jatah yang diterima orang miskin? Kalau tidak ada korupsi berapa kali mereka makan. Uang negara harusnya dinikmati secara merata, bukan para elitelit dan kawan kawan si elitelit saja.