Chapter 3. Menyelinap dari Bumi Perkemahan (Part-3)
Chapter 3. Menyelinap dari Bumi Perkemahan (Part-3)
Oleh:
Maria Agusta
Selesai acara api unggun, anak-anak kembali ke kemah dan beristirahat. Kakak Pembina berjaga-jaga di luar tenda mengawasi anak-anak. Kak Thelma mengawasi anak putri, dan Kak Thenu mengawasi anak putra.
Anak-anak sudah tertidur. Tampaknya mereka kelelahan setelah seharian beraktivitas. Bumi perkemahan sunyi senyap. Nyala api unggun sudah padam. Bara memerah samar-samar masih terlihat.
***
“Tetty, ayo bangun. Salat Subuh,” Anne menepuk punggung tangan Tetty.
Tetty membuka mata, dia duduk perlahan. Dengan sedikit sempoyongan mulai berdiri.
Setelah semua anggota regu bangun, mereka menuju sungai untuk berwudhu. Bu Thelma ikut ke sungai bersama mereka, begitu juga regu yang lain.
Air sungai terasa sangat dingin. Bibir Anne gemetar menahan dingin. Anne membaca niat berwudhu di dalam hati. Dia mulai mencuci tangan, membersihkan lubang hidung dengan air, membasuh muka dan membasahi bagian tubuh yang lain sesuai urutan tata cara berwudhu.
Setelah selesai berwudhu, mereka salat Subuh berjamaah. Kak Thenu yang menjadi imam salat. Anak-anak mendapatkan pengalaman batin yang berbeda. Salat di alam bebas, dengan hembusan angin yang dingin. Terasa sangat damai di hati.
Selesai salat Subuh, mereka senam pagi. Kak Thelma yang memimpin mereka senam pagi. Tubuh terasa segar setelah selesai berolah-raga.
Ketika matahari pagi tersembul malu-malu dari balik pucuk pohon rindang, anak-anak sudah berenang di sungai. Waktunya bagi mereka untuk membersihkan diri. Canda riang mewarnai mereka, untuk memulai hari.
Anne dan seluruh anggota regu berbagi tugas untuk memasak dan membersihkan tenda. Anne, Tetty dan Risye dengan cekatan menyiapkan sarapan pagi dan sekaligus makan siang. Nasi goreng dan telur dadar, menjadi sarapan mereka. Ikan sarden, sambal, kentang dan tahu goreng, tumis kangkung, menjadi menu makan siang mereka.
Tepat pukul 08.00, mereka mulai mencari jejak. Ibu kepala sekolah memberi pengarahan dan membuka acara ini. Beliau baru tiba pagi ini, bersama beberapa orang guru. Perlu bantuan beberapa guru untuk menjaga posko kegiatan mencari jejak.
Lokasi mencari jejak tidak terlalu jauh dari areal perkemahan. Mereka melewati pemukiman penduduk dan areal hutan. Ada jejak tersembunyi yang harus dicari anak-anak. Mereka akan mendapatkan pertanyaan yang harus dijawab pada setiap posko yang dilewati.
Anak-anak sangat bersemangat. Walau lelah, hati mereka yang gembira menjadi pendorong semangat mereka. Mereka bertekad menyelesaikan kegiatan mencari jejak ini.
Setelah selesai kegiatan mencari jejak, anak-anak melakukan apel siaga. Selesai apel siaga, mereka mendengarkan pengumuman pemenang lomba. Anak-anak dengan serius mendengarkan pengumuman yang sangat mereka nantikan.
Kak Thenu membacakan pemenang setiap perlombaan. Tepuk tangan dan sorak sorai anak-anak terdengar disela-sela pembacaan pemenang.
Anne dan teman-reman melompat kegirangan karena berhasil menjadi juara umum untuk perlombaan putri. Sedangan regu Rommmy menjadi juara umum untuk perlombaan putra. Anne dan Rommy selalu bersaing, tetapi dalam arti yang positif.
Setelah makan siang dan salat Dzuhur, anak-anak diberi waktu untuk acara bebas. Pada sore harinya, mereka akan kembali pulang. Anak-anak terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Ada anak-anak yang mengobrol di tenda, ada yang bermain bola di lapangan. Ada juga yang diam-diam pergi ke sungai.
Rommy, Valjeen, David menghampiri tenda Anne. Mereka berbisik-bisik menyusun sebuah rencana. Risye dan Tetty mendengarkan dengan seksama rencana anak laki-laki. Mereka berencana menyelinap diam-diam meninggalkan bumi perkemahan, menuju air terjun.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
terima kasih Pak