Awalnya tak terpikirkan untuk menjadi seorang guru anak usia dini. Motivasi ku hanyalah bekerja yang dapat memenuhi kebutuhan diri, agar tidak menyusahkan orang tua. Dan kalau memang memungkinkan dapat membantu keluarga. Apapun diusahakan. Kerja apapun yang penting halal. Pertama tama, aku bekerja sebagai karyawan di perusahaan sarung tangan. Disana bekerja dengan tiga sif , pagi sore dan malam.

Semula begitu berat, ujung ujung jariku sampai terluka karena menarik sarung tangan dari former yang panas. Belum lagi jika masuk malam. Disaat jam istirahat aku harus pergi bekerja,. Yang sangat menyedihkan lagi bila turun hujan. Aku harus memakai mantel untuk melindungi diri ditengah malam. Dan sepeda merupakan transportasi yang kugunakan saat itu. Keluarga adalah penyemangat ku untuk tetap bertahan hingga setahun lebih. Karena sering masuk malam dan powder dari sarung tangan, wajahku menjadi iritasi. Banyak jerawat muncul di pipi. Pada masa itu belum ada terpikir untuk memakai masker.

Melihat wajahku yang selalu merah dan terkadang meradang orangtuaku menjadi cemas. Aku juga cemas dan kurang percaya diri. Yang membuat sedih lagi, pada malam Natal aku harus bekerja tanpa ada dispensasi untuk perayaan besar bagi agamaku. Sedih sekali rasanya. Padahal kita hidup di negara yang merdeka. Tetapi hidup harus tetap berjalan. Sedikit demi sedikit aku bisa membantu keluarga ku. Kesalahanku adalah melalaikan diri untuk menabung.

Tantangan menulis