Dan akhirnya aku pindah lagi. Kali ini perusahaan textile. Kami menjahit baju boneka Barbie. Perusahaan ini bekerja dengan negara Malaysia. Kami hanya satu sift saja, masuk pukul 7 sampai pukul 4 sore. Hari Sabtu tengah hari dan Minggu libur. Weiss senang banget rasanya. Tapi kelemahannya adalah gajinya tidak sebesar perusahaan yang sebelumnya. Tapi jujur aku sangat menikmatinya.

Hari hari terus berlalu, dan sepertinya aku hanya fokus pada kerja itu saja. Belum ada terpikir untuk lebih maju lagi. Dan tanpa diduga aku begitu terlena dengan zona nyaman pada saat itu. Dan tanpa diduga tiba tiba ada kabar kalau perusahaan akan tutup. Bisa dibayangkan karyawan/i akan di berhentikan. Perusahaan ditutup.

Entah apa yang kurasakan pada saat itu. Kembali berjuang mencari pekerjaan kesana-kemari. Terkadang memang jika kita kurang mensyukuri apa yang telah diberikan, Tuhan pasti marah. Dan aku mengalaminya pada saat itu. Susahnya mencari pekerjaan harus kualami lagi. Dan begitu tidak enaknya jika biasa bekerja harus menjadi pengangguran. Aku tidak ingin jadi beban keluarga. Apapun kuusahakan yang penting bekerja.

Sejak itu aku banyak mengalami pergumulan bekerja. Ada yang mengajak untuk belajar salon, aku coba ikutin. Sempat juga mulai praktek bekerja di salon sekitar kota Medan. Setiap hari aku bekerja pagi dan pulang hingga pukul 7 malam. Tidak ada hari libur. Beberapa bulan kemudian aku pindah salon lagi ke daerah yang lebih dekat dengan tempat tinggal ku kota tanjung Morawa.

Namun memang aku kurang menekuni dan menikmatinya. Aku seperti terpaksa, daripada tidak kerja. Dan bisa diketahui pasti kurang terampil nya. Dan akhirnya aku bosan, aku mencari pekerjaan lain. Dan kini aku menerima tawaran kerja di apotik daerah tanjung balai. Disana aku banyak belajar tentang obat-obatan. Dan aku senang. Hanya saja, ada lagi kelemahan yang membuatku tidak nyaman. Sang pemilik suka main judi, dan ia harus keluar rumah melalui kamar ku lewat lantai dua. Aku begitu takut. Secara dy laki-laki ...( Bersambung..)

Tantangan menulis..