Melihat Mimpi Dari Jendela Kelasku
Tantangan Menulis Hari ke- 1
Tantangan 30 hari menulis
Oleh : Sherly Goran )
Kemarin menyebut kata sebentar
Penuh tak seteguh hati menerka
Hari ini mengucap angka tertatih
Melupa seringkali tak mengapa
Pagi menghunus dingin pori
Kaki melangkah menyentuh pasir
Seketika dingin sungai menembus telapak
Melambai gedung tua memanggil
Ilalang masih berdiri di separuh halaman
Menghitung abjad tereja dengan teliti
Mengingat angka terhitung dengan hati-hati
Membagi ruang memori yang cepat usai
Adalah tertawa tanpa sesal pada waktu
Menghentak gedung tua termakan waktu
Adalah berlari riang tanpa kesal pada masa
Bercanda pada pohon sagu remaja di sekitar tatap
Seperti ilalang dan gerimis bertemu
Membagi kisah tentang dingin embun
Seperti malam menghitung bintang di antara awan
Memungut sepotong mimpi yang belum terdekap
Aku adalah Koreng Mera Antoh
Aku adalah Kenay Keyao dan Mengte
Aku adalah titipan sagu dan pisang
Aku adalah sayatan kulit Masohi
Pada dingin aku sering menatap tanya
Apakah ruangku terbatas pada pandang?
Pada tatap aku sering membeku pada waktu
Apakah mimpiku tersembunyi tanpa jalan?
Apakah langit ku terlampau tinggi?
Hingga mimpi pun terlihat menakutkan
Atau tanganku yang tak meraih?
Hingga harap pun terhenti mengiba
Atau barangkali takdirku tetap di sini
Di antara gunung-gunung setengak Masohi
Di antara sungai-sungai mengalir emas
Di antara belantara rimbunan sagu
Sebab aku pun ingin merasai
Melihat mimpi di balik jendela rumahmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
puisinya apik sekali, semoga semnagat ibu gurunya juga tertular pada anak didiknya. salam
Terima kasih Bu.... Amin
Keren puisinya ibu.. Salam
Terima kasih banyak Bu
Terima kasih banyak Bu
Terima kasih banyak Bu
Keren puisinya. Salam Literasi dan salam kenal.
Terima kasih banyak pak Salam literasi dan salam kenal dari pedalaman Papua
Mantap ibu guru.
Terima kasih pak guru
Terima kasih pak guru
siip ibu guru