Menurut penelitian dari psikolog anak, disimpulkan lebih dari 90% permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orang tua akan cara berkomunikasi dan penyampaian nilai yang baik terhadap anak. Bagi kebanyakan orang tua, baik sadar maupun tidak, seringkali memperlakukan anak sebagai objek yang harus menurut atas perintah yang diberikan. Orang tua lupa bahwa anak adalah individu dalam bentuk lebih kecil yang memiliki pikiran, perasaan keinginan dan tindakan yang khas.

Mereka sangat membutuhkan perhatian dan kesabaran dari para orang tua. Prinspnya, berani meikah maka harus berani memiliki anak. Berani memiliki anak artinya berani menerima tanggung jawab dalam memelihara, mendidik dan mengantarkannya pada kemandirian. Tiga kategori orang tua bagi buah hatinya, yaitu: Pertama, orang tua NYASAR yaitu ayah atau ibu yang melahirkan keturunan tanpa persiapan ilmu dan tidak mau belajar setelahnya. Predikat orang tua yang diembannya dianggap sebuah beban dan kehidupan yang dijalani bukanlah sesuatu yang dicita-citakan. Hidup diisi dengan hal-hal yang sifatnya pengulangan tanpa kemajuan hingga kejenuhan dan keluhan tak bisa lepas darinya. Orang tua dalam kategori ini akan mengalami beban mental berupa gejala psikologis yang disebut lonely syndrome yaitu suatu keadaan dimana ia merasa kesepian meskipun berada di tengah-tengah banyak orang.

Kategori kedua adalah orang tua BAYAR. Digambarkan sebagai orang tua yang hanya menggantungkan pendidikan dan pengembangan potensi anak pada pihak ketiga. Mengirimkan anak ke sekolah favorit, kursus berbiaya fantastis, menyewa guru privat yang handal, dan sebagainya. Prinsip orang tua dengan tipe ini adalah “Dengan uang aku bisa lakukan segalanya”. Pengeluaran yang besar tentunya harus sesuai dengan hasil yang diterima, jika tidak protes pun akan diajukan ke pihak ketiga sebagai bentuk kekecewaan.

Kategori terakhir adalah orang tua SADAR yaitu orang tua yang benar-benar tahu dan sadar bahwa ia sedang menjalakan tugas mulia sebagai penanam dasar-dasar kehidupan buah hati. Pelaku utama dalam pembentukan karakter anak adalah dirinya sedangkan orang lain adalah pendukung. Orang tua dalam kategori ini akan belajar terus-menerus hingga selangkah lebih maju dari permasalahan anak. Lalu berada dalam kategori manakah kita?

Sumber:

Ahmad Jara, Aris dan Bunda Ucu. 2013. HypnoCreativa Teknik Mengelola&Mengatasi Emosi Buah Hati Menjadi Prestasi. Jakarta: Luxima.