Waktu itu aku lulus S1 Pendidikan Matematika Unimed dan D3 Farmasi USU. Meskipun hanya D3 tentu saja aku lebih memilih USU karena lebih bergengsi daripada Unimed. Aku pun melakukan pendaftaran ulang di auditorium USU dengan membawa berkas-berkas.

Pada malam harinya, ayahku menelpon menanyakan bagaimana keadaanku dan proses daftar ulangnya berjalan lancar atau tidak. Tiba-tiba ayahku mengatakan kalau aku lebih baik mengambil S1 Unimed daripada D3 USU. Karena setelah tamat harus nyambung lagi untuk mengambil S1 yang tentunya akan menyita waktu lebih banyak. Dan ayahku juga bilang kalau perempuan itu lebih bagus jadi guru sehingga punya banyak waktu untuk anak dan keluarganya. Meskipun aku sangat menginginkan bisa kuliah di USU, tapi aku tak bisa menolak permintaan ayahku. Aku selalu menuruti kata-katanya. Karena bagiku orang tua itu adalah tangan kanan Tuhan. Mungkin ini suatu petunjuk dari Allah yang terbaik untukku.

Kebetulan daftar ulang USU dan Unimed berbeda jadwaĺnya. Aku pun melakukan daftar ulang di Unimed meskipun agak terpaksa. Di awal-awal kuliah aku kurang menikmati perkuliahanku sehingga aku tidak begitu serius tapi lama kelamaan aku semakin suka dan mulai serius menjalaninya sampai akhirnya tamat kuliah. Dan Alhamdulillah sekarang aku sudah memetik hasilnya. Selain berkarir aku juga masih bisa membagi waktuku untuk keluarga.

Satu hal yang kuingat dari Ayahku sampai sekarang. Apapun pekerjaan kita kalau ditekuni pasti akan berhasil. Meskipun dulu profesi guru banyak diremehkan orang tapi aku bersyukur bisa menjadi seorang guru.