Hari ini sesuatu membuat dadaku menjadi sesak, entah mengapa dari bangun tidur tadi tampa ada penyebanya hati merasa tidak nyaman saja. Sudah selesai pula ku berbenah untuk berangkat menuju tempat tugasku, tapj perasaan ini masih merasa kesal, hingga tampa ada kesalahan putriku , kena imbasnnya, kenapa ibu, pagi - pagi sudah marah, tampa menjawab ku beranjak menuju pintu, hati- hati ya bu, pesan putriku. " ia" sambil kuberlalu darinya. Kenapa aku ini ya Allah berilah ketenangan jiwa ini desis kalbuku. Dengan perasaan yang gundah kupacu skuterku tampa menghiraukan kecepatannya lagi, yang ada dalam kepalakju ku harus cepat sampai di tempat kerjaku. Alhandulillah ya Allah telah sampai aku dengan selamat.seperti biasa ku langsung kemeja kerjaku. Biasannya ku selalu pergi berjalan keliling terlebih dahulu setelah duduk sejenak, tapi pagi ini, kaki ini terasa berat, sesaat ku diam terpaku sambil menatap pekerjaan yang telah menumpuk. Apa ya tang harus ku lakukan untuk membuat hati ini jadi tenang , dimejaku kuletaakkan sebuah tafsir Alquran, lalu mataku terarah kesana. Lalu refleks tangan ku menjakau Al- qur'an tersebut.

Lau kubuka surat ke tiga puluh enam, srmbari hatiku memohon kepada Allah , ya allah berj kemudahan dan kelancaran ku hari ini, tak lama kemudian:" au'zubillahiminassyaitnirajiim. ....

Selesai surat ke tiga puluh enam ku baca, barukah hati ini mulai agak tanang . " sedang mengapa ya da is ini sekarang?

Tak lana spontanitas jemariku meraih benda kecil disakuku, nokia 310. Lalu terdengar dering dari ujung sana, akhirnya terdengar suara " panggilanmu sedang diLihkan, ku ulang sekali lagi tetap jawabannya sama.

Ya sudahlah , mulai saat ini ku tak akan menghubunginya lagi. Inilah sebenarnya yang membuatku sering merasa gundah. Hari ini tidak ada lagi seujung kukupun harapan untukmu, dengan perasaansedikit resah lembar kertas diatas meja mulai kulalap satu persatu, sampai akhirnya selesai juga.

Aduh ya Allah kenapa ku masih ingat sama d I a, dengan sekuat tenaga ku usir bayangan dan ingatanku padanya. Kau harus kuat desis kalbu ini. Jangan pernah tergantung pada orang lain tapi yang kau butuhkan hanyalah kasih sayang Allah. Alhamdulillah akhirnya jiwaku menjadi tenang, jam kerjakupun telah usai, dengan kangkah gontai menuju skuterku menuju pondok kenangan.