#365 Hari Menulis

#Tantangan ke - 161

#Sabtu, 5 September 2020

#Pentigraf

Fenomena Badut

Akhir - akhir ini sering sekali terlihat badut-badut di jalanan, mereka tidak lagi hadir di pesta - pesta ulang tahun, akan tetapi mereka hadir door to door alias dari pintu kepintu, hal inilah yang menyebabkan kemunculan badut tidak lagi elegan atau kharismatik, akan tetapi kemunculannya sudah sangat sering terlihat hingga menjadi seperti badut murahan, maaf bukan maksud melecehkan profesi badut, janganlah karena segelincir badut - badut jalanan menyebabkan badut - badut lain ikut menjadi imbasnya.

Kenapa terjadi seperti itu? Semakin banyaknya badut - badut yang muncul dari pintu ke puntu, lalu menghibur tuan rumah, setelah itu menyodorkan kotak atau wadah sebagai penampung uang sumbangan dari tuan rumah, lalu pindah ke rumah sebelah mengharap ada sedikit receh yang bisa dihasilkan, kalau uang yang dihasilkan untuk membantu prekonomian keluarga mungkin masih bisa dimaklumi, yang ditakutkan uang yang didapat dipergunakan untuk hal - hal yang tidak bermanfaat, seperti membeli rokok, bermain game online dan lain-lain.

Entah dari manalah pakaian - pakaian badut itu, sepertinya semua demam badut, yang lebih memprihatinkan lagi, para pemeran sebagai badut kebanyakan anak - anak dan remaja usia sekolah, biasanya satu badut diiringi musik bersama teman - temannya, seusia mereka ini seharusnya sibuk dengan daring dirumah, atau berkumpul dan bermain dengan teman bukan sibuk menghibur orang untuk mendapatkan rupiah.