#365 Hari Menulis

#Tantangan ke - 165

#Rabu, 9 September 2020

#Pentigraf

Indahnya Tanpa Egois

Jadilah seseorang yang tenang tidak keras kepala, menerima pendapat orang lain dengan lapang dada, tidaklah seterusnya pendapat kita yang benar, adakalanya pendapat orang lain juga bisa benar dan penuh dengan pertimbangan, disaat inilah kita diuji kesabaran dan toleransi yang kuat, tidak selalu mengunggulkan pendapat kita sendiri,dalam musyawarah baik di keluarga, kantor, sekolah dan juga masyarakat, kita pasti pernah bermusyawarah,disitu banyak pendapat yang keluar demi kepentingan bersama.

Egois dan mau menang sendiri adalah merupakan sifat yang tidak terpuji, dan bisa merugikan diri sendiri serta orang lain, sifat egois sangat dilarang dalam Islam khususnya, dan agama-agama lainnya pada umumnya, karena keegoisan seseorang segala keputusan tidak akan berdasarkan akal sehat dan tidak juga berdasarkan pertimbangan yang mantap.

Cobalah contoh anggota tubuh kita, semuanya sesuai dengan porsinya, mereka tidak saling egois dan tidak pula ingin menang sendiri, kita contoh saja kedua kaki kita, yang selalu selaras dan bekerja sama dalam melangkah, mereka tidak ingin saling mendahului, kalau yang satu kedepan maka yang satu lagi kebelakang , apalagi saling mencelakai sesamanya, yang pada akhirnya membuat langkah mereka menjadi indah, coba seandainya kaki kita saling egois ingin menang sendiri, dan ingin saling menonjol, hingga berebutan melangkah ingin menjadi yang paling depan, tentunya keduanya akan bersamaan jalannya kedepan, maka langkah mereka tidak lagi indah, bahkan langkah seseorang yang tadinya indah, karena keegoisan masing - masing kaki bisa menjadi seperti vampir, maka dari itu marilah kita isi hidup ini tanpa ada rasa egois atau mau menang sendiri, maka hidup kita akan terasa indah serta penuh makna.