#365 Hari Menulis

#Hari ke - 279

#Minggu, 3 Januari 2021

Janji Suci di Depan Penghulu (10)

Arya segera mengurus surat - surat untuk syarat pernikahan, hingga semua beres, akhirnya tiba waktu pernikahan Anti dan Ihsan dimulai.

Anti ditemani beberapa sepupunya dan juga anak laki - lakinya Aldo, tapi pernikahan Anti tidak dilakukan dirumah Anti ataupun di rumah Ihsan dan juga tidak dikantor KUA, melainkan dirumah pribadi Bapak KUA, mereka tidak tahu alasannya, namun Arya menyimpulkan didalam hati.

"Pasti supaya tidak ketahuan belangnya" bisik hati Arya

Mereka menaiki sepeda motor beriringan menuju rumah kediaman Bapak KUA yang akan menikahkan mereka.

Setelah hampir 30 menit, akhirnya mereka sampai ditujuan, sebelum dimulai pernikahan bapak KUA mengingatkan kepada Anti.

"Kamu yakin tidak menyesal menikah dengan orang ini?" bicara Pak KUA sambil menunjuk Ihsan.

"Apa ada yang memaksamu? kalau kamu mau pernikahan ini masih bisa dibatalkan" nasihat pak KUA yang sepertinya tahu banyak tentang Ihsan.

"Asal kamu tahu laki - laki ini sudah sering menikah" bicara pak KUA lebih menegaskan lagi

Mendengar pertanyaan dan penjelasan dari Pak KUA, mereka semua terkejut, terlebih Arya, ia senang dengan penjelasan pak KUA, Arya dan Mia berharap Anti terbuka pintu hatinya untuk membatalkan pernikahan itu.

Namun semua perkataan pak KUA tidak dapat mematahkan hati Anti ataupun menggoyahkan cinta Anti kepada Ihsan, apapun yang terjadi Anti akan tetap menikah kepada Ihsan.

Akhirnya akad pernikahan segera dimulai, sebagai wali diwakilkan oleh wali hakim, hanya pak KUA sajalah yang mengerti tentang hukum pernikahan itu.

Mereka semua tidak tahu apakah pernikahan Anti sah dimata Allah, yang terpenting tujuan mereka menikahkan Anti, agar tidak terjadi hal - hal yang dilarang Agama.

Hingga beberapa menit kemudian, akhirnya pernikahan sudah selesai, dan kini Anti sudah menjadi istri Ihsan.

Didepan Bapajk penghulu, janji Ihsan terucap, namun apakah janji itu bisa dikatakan suci ?, sementara sudah berapa banyak wanita yang dijanjikan Ihsan.

Bersambung...