#365 Hari Menulis

#Hari ke - 280

#Senin, 4 Mei 2021

Janji Suci di Depan Penghulu (11)

Kini Anti menjalani hidup bersama Ihsan dan Aldo anak Anti, rumah tangga mereka berjalan dengan normal, namun sudah hampir satu tahun mereka belum juga dikaruniai seorang anak dari buah cinta mereka.

Semenjak mereka menikah Arya sepupu Anti, yang selalu membantu Anti, tidak pernah lagi main kerumah Anti, perasaan kurang senang dengan sifat Ihsan adalah salah satu faktor utama.

Tapi Arya juga berdo'a semoga Ihsan tidak menyia-nyiakan Anti, dan bertanggung jawab dengan Anti dan anaknya.

Kini Arya lebih menyibukkan diri dengan pekerjaannya setelah tamat kuliah, meskipun Arya tidak main kerumah Anti, tapi Anti rajin datang kerumah Arya untuk menjenguk ibu Arya yang tidak lain adalah uwaknya Anti juga, Anti sudah menganggap ibunya Arya seperti orang tuanya sendiri.

Anti tidak pernah mengeluh dan bercerita tentang Ihsan selama menikah, hal itu membuat keluarga besar Anti tidak risau dengan Anti.

"Pastilah mereka bahagia" fikir Arya dan ibunya saat bercerita menyinggung tentang kehidupan Anti.

Hingga suatu ketika Anti tiba - tiba saja ingin menjual rumahnya, rumah warisan dari orang tua Anti.

Berita itu terdengar oleh Arya dan ibunya, sontak Arya terkejut dan penuh dengan tanda tanya.

"Padahal mereka berduakan sama - sama bekerja, rasanya tidak mungkin Anti kekurangan uang, lalu kenapa Anti ingin menjual tanah dan rumah yang mereka tempati?" Fikir Arya penuh dengan penasaran.

Memang selama ini Anti juga tidak pernah mengeluh tentang rumah tangga mereka.

Begitulah sifat Anti, memang Anti sedikit tertutup orangnya, tidak pernah sedikitpun berkeluh kesah kepada orang lain, semua permasalahannya ia pendam sendiri, hanya air mata sajalah yang terkadang keluar saat ia sangat bersedih.

Bersambung....