Janji Suci di Depan Penghulu (8)
#365 Haru Menulis
#Hari ke - 277
#Jum'at, 1 Januari 2021
Janji Suci di Depan Penghulu (8)
Anti memendam rasa sakit hatinya didalam hati, "biarlah semua menjauh pergi, tapi kumohon Engkau jangan berpaling dari ku ya Allah" begitulah serasa suara isi hati Anti.
Seperti biasa hari demi hari Anti jalani hidup, walau harus menelan pil kekecewaan, meskipun terkadang berusaha menyibukkan diri, namun bayangan Ihsan tidak bisa hilang dari benaknya.
Sudah hampir setahun Anti bekerja tanpa hadirnya Ihsan, laki - laki yang memberikan harapan palsu baginya, tapi anehnya Anti tidak mampu melupakannya.
Hingga suatu hari Ihsan sudah kembali ke Indonesia, meskipun Ihsan sudah menikah, Ihsan masih saja mendekati Anti.
Suatu malam Ihsan datang kerumah Anti, kebetulan ada Arya sepupu Anti menemani Ihsan.
"Apa kabar Arya?" Tanya Ihsan kepada Arya yang sedari tadi diam membisu seakan malas meladeni Ihsan.
"Alhamdulilllah sehat" jawab Ihsan seadanya tanpa menoleh ke Ihsan sedikitpun.
Setelah beberapa menit terdiam, Arya mulai membuka pembicaraan kepada Ihsan.
"Istrinya kok tidak dibawa bang?" Gak marah apa istrinya abang main kemari?" Tanya Arya sedikit menyindir ke Ihsan.
"Gini Arya, sebenarnya abang menikah karena terpaksa, abang dijebak" bang gak bisa melupakan Anti, Anti sudah kuanggap seperti Istri abang" Ihsan mencoba menjelaskan untuk membela dirinya.
"Apa?" Menganggap istri? Enak kali ngomongnya, menikah aja belum, kok ngomong seolah - olah istri abang, ceraikan dulu tu istri - istrinya, baru bisa menikah, itupun kalau Anti mau" jawab Arya sewot karena terlalu bencinya kepada Ihsan.
Hingga suasanapun menjadi hening, Arya tidak mau lagi membuka pembicaraan kepada Ihsan, sementara Anti tidak mau keluar dari kamarnya, sesekali Aldo anak Anti keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil air minum.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut...ditunggu ... keren salam LiterasiTokoh dihadirkan pengarang dengan memunculkan konflik-konflik. Mantap salam sehat selalu.
Terimakasih bu
mantap cerpennya. ditunggu lanjutan ceritanya.
Terimakasih bu