#Tantangan Gurusiana Hari ke - 39 / Minggu, 3 Mei 2020.

Keberadaan Orang Munafik

Di zaman Rasulullah saw, pada awal hijrah ke Madinah pada waktu itu belum ada orang-orang munafik.

Rasulullah dan sahabat yang termasuk assabuqunal awalun adalah orang -orang muslim sejati.

Begitu juga orang-orang kafir penentang orang - orang yang beriman termasuk orang yang terang - terangan membeci islam dan menentang keberadaan islam.

Setelah tahun pertama hijrah terjadilah perang Badar, peperangan yang terjadi antara kaum muslimin menentang kaum kafir mekah.

Peperangan yang tidak seimbang antara kaum muslim yang baru membentuk kekuatan bernegara di Madinah, dengan jumlah pasukan sekitar 300 orang, yang minim persenjataan, melawan kurang lebih 1.000 orang kaum kafir, yang sudah lama membentuk pasukan dan tentara yang sudah terlatih dan di lengkapi dengan persenjataan yang lengkap.

Perang badar ini adalah penentu dakwah rasullah akan di teruskan atau terhenti, karena apabila terjadi kekalahan di pasukan muslim maka kemungkinan dakwah yang di emban oleh rasul akan terhenti.

Kalau dilihat dari jumlah pasukan pada saat itu, tidak mungkin rasanya pasukan muslim akan mengalami kemenangan.

Tapi dengan izin Allah pasukan muslim mendapatkan kemenangan atas perang badar.

Kemenangan itu membuat heboh seluruh kalangan, meskipun belum ada Facbook ataupun Whatshap dan medsos lain.

Kekuatan muslim yang baru membentuk suatu pertahanan tidak lagi di pandang remeh oleh semua bangsa- bangsa.

Pada saat itulah muncul kaum munafik atau orang - orang yang pura -pura islam yang nengatakan diri beriman padahal mereka tidak beriman.

Itulah awalmula bermunculan orang-orang munafik di kota madinah untuk menghancurkan kekuatan Islam.

Kaum munafik inilah yang membahayakan negara muslim di madinah.

Itu juga yang terjadi di negri kita saat ini, banyak orang-orang yang berpura -pura baik untuk meraih keuntungan pribadinya.

Mudah - mudahan Allah menghancurkan orang - orang munafik di tengah - tengah Negara Republik Indonesia, yang ingin berusaha mengeruk kekayaan dan menghancurkan negri ini, hanya demi kepentingannya pribadi semata dan golongan.