Marianto,S.Sos.I.,S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kereta Angin Menjemput Surga (Part 15)Kredit Sepeda

Kereta Angin Menjemput Surga (Part 15)Kredit Sepeda

#Tantangan Gurusiana Hari ke - 73/ Sabtu, 6 Juni 2020.

Kereta Angin Menjemput Surga (Part 15) Kredit Sepeda

Seperti biasa, di minggu pagi aku dan bang Muchlis berangkat mengaji, dengan berboncengan naik sepeda melewati jalan setapak perkebunan pisang.

Sambil mendayuh sepeda, bang Muchlis menawarkan sebuah sepeda untukku, dengan pembayaran boleh dicicil, kapan saja kalau punya uang sampai lunas, tidak ada jangka waktu atau jatuh tempo.

" Sepeda siapa bang yang mau di jual?"

Tanyaku sambil terus mendayuh sepeda menyusuri jalan setapak, sesekali, mengelakkan lubang di tengah jalan.

"Ini sepeda yang kita pakai, aku uda beli sepeda baru, jadi sepeda ini kau pakai aja, masalah pembayaran jangan di fikirkan, kapan saja kalau ada uang bayar dan boleh cicil"

Jelas bang Muchlis sambil berpegangan membonceng naik sepeda menjaga keseimbangan sepeda.

Akhirnya tidak lama kami sudah sampai di depan rumah Ustadz Alamsyah tempat kami biasa mengaji setiap hari minggu di pagi hari seperti biasa.

Selesai pulang mengaji, kami langsung pulang kerumah tetap melalui jalan setapak perkebunan pisang.

Sepeda melaju dengan perlahan, diantara pepohonan pisang yang ramai, seakan menyaksikan kami berdua dalam menggapai Ridho Allah setelah menuntut ilmu.

Sampai dirumahku bang muchlis langsung mengajak kerumahnya untuk mengantarkannya pulang kerumah, karena sepeda yang sedang kami naiki akan di berikan kepadaku.

Alhamdulillah sepeda sport putih yang hampir setiap hari kami naiki kini sudah menjadi milikku, meskipun harus ku bayar dengan cara menyicil, sedangkan bang Muchlis sudah mempunyai sepeda yang lebih baru sebagai pengganti sepeda yang di berikan kepadaku.

Jadi sejak saat itu, kegiatanku lebih terbantu dengan adanya sepeda yang kudapat dari bang Muchlis meskipun harus kucicil, tapi tidak begitu berat untuk menyicilnya, karena suka-suka, asal punya uang bayar berapapun jumlahnya.

Aku menyicil sampai sebanyak jumlah harga yang sudah di sepakati berdua, harga yang tidak begitu mahal.

Cicilan lunas setelah beberapa tahun kemudian, cukup lama memang, tapi akhirnya bisa juga di selesaikan.

Terimakasih bang Muchlis atas sepedanya semoga sepeda ini, menjadi sebuah kendaraan Kereta Angin untuk menjemput Surga. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren. Semoga sukses selalu...

06 Jun
Balas

Terimakasih kak lusi.

06 Jun

wow..tulisan yang inspiratif, teruslah berkarya. Semoga sukses

06 Jun
Balas

Aamiin. Terimakasih pak

06 Jun

Alhamdulillah, dapat teman orang baik.

06 Jun
Balas

Alhamdulillah

06 Jun

Terimakasih pak

06 Jun
Balas

Menginspirasi.

06 Jun
Balas

Terimakasih bu

06 Jun

Keren..keren.....lanjut Bang...

06 Jun
Balas

Terimakasih pak

06 Jun



search

New Post