Marianto,S.Sos.I.,S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kereta Angin Menjemput Surga (Part 2)

Kereta Angin Menjemput Surga (Part 2)

#Tantangan Gurusiana Hari ke - 59/ Sabtu, 23 Mei 2020.

Kereta Angin Menjemput Surga ( Part 2 )

Dengan berusaha mengakarabkan diri, ustadz mendekati kami berdua, duduk tepat di hadapan kami, dengan nada yang sangat bersahabat ustadz bertanya kepadaku.

"Dimana tinggal?"

Dengan suara rendah dan sambil melihat ke heri, aku menjawab.

"Tidak jauh dari sini"

Sepertinya ustadz paham dengan jawabanku.

Heri menimpal, seakan tidak canggung lagi berhadapan dengan ustadz baru ini.

Sepertinya heri sudah sangat mengenal ustadz yang akan mengajar kami, terlihat dari gaya bicaranya yang lancar dan ceplas-ceplos dengan ustadz ini.

Ternyata memang benar, ustadz sudah sangat sering kerumah heri, bahkan sebelum ustadz Arfan mengajar, ustadz ini yang terlebih dulu menjadi guru heri.

Ustadz ini juga sering membantu, keperluan-keperluan keluarga heri, apabila keluarga heri membutuhkan tenaganya.

Tiba-tiba bu Ati pun muncul dari ruang tamu, dan langsung menemui sang ustadz, dengan mukenah putih yang belum terlepas sejak magrib tadi.

Bu ati memperkenalkan aku dan heri, yang akan di ajar untuk ilmu agama di setiap malamnya dengan ustadz.

Setelah menasehati kami berdua, kemudian bu Ati berlalu meninggalkan kami dengan pak ustadz.

Sebelum mulai pengajian , supaya tidak canggung, ustadz memberitahu kepada kami agar jangan memanggil ustadz, panggil saja abang, "bang Muchlis" adalah nama sang ustadz.

Pengajianpun dimulai dengan membacakan do'a terlebih dahulu, yang di pandu bang Muhclis.

Begitulah seterusnya, hampir setiap malam selepas isa kami mengaji di rumah heri bersama bang muchlis yang sangat bersahaja dan bersahabat.

Walaupun ada kekurangan fisik dari bang muchlis, namun hal itu tak lantas aku memandang dengan sebelah mata, justru kekurangan fisik yang ada tidak terlihat dengan kelebihan Ilmu Agama yang di milikinya.

Hari demi hari,minggu demi minggu, dan sampai berberapa bulan kami tidak bosan-bosannya mengaji menuntut ilmu agama bersama bang Muchlis, sehingga membuat kedekatan kami seperti seorang sahabat.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dahsyat. Alurnya sangat menarik...patut ditunggu lanjutannya.

23 May
Balas

Terimakasih pak

23 May

Ditunggu sambungannya

23 May
Balas

Mantap pak, maaf lahir batin pak

23 May
Balas

Luar biass.....sukses pak

23 May
Balas

Terimakasih pak atas kunjungannya

23 May

Terimakasih pak atas kunjungannya

23 May



search

New Post