Kereta Angin Menjemput Surga (Part 9) Bertemu Teman Baru
#Tantangan Gurusiana Hari ke - 67/Minggu, 31 Mey 2020.
Kereta Angin Menjemput Surga (Part 9)
Bertemu Teman Baru
Hari itu adalah hari jum'at, selepas pulang dari sekolah aku langsung mandi untuk mempersiapkan diri berangkat sholat jum'at.
Dengan mengenakan pakaian rapi serta kopiah aku berangkat menuju ke Masjid, yang kebetulan tidak jauh dari rumah.
Masjid Al-Muchlisin adalah salah satu Masjid yang terdekat dari dusun kami, Masjid ini belakangan hari menjadi perbedaan dan perdebatan bagi para ja'maahnya, di sebabkan terjadi kemiringan arah kiblat beberapa derajat.
Tapi Alhamdulillah bisa di selesaikan setelah mengumpulkan tokoh masyarakat dan MUI setempat.
Jum'at yang penuh dengan barokah, raja dari segala hari, aku mengayunkan langkah demi langkah menuju ke Masjid.
Sesampainya di Masjid aku sholat dua rakaat Tahyatul Masjid sebagai rasa penghormatan terhadap Masjid, sampai selesai pelaksanaan sholat di Masjid aku ikuti dengan penuh bahagia dan rasa syukur.
Hingga selesai sholat, masih saja aku sempatkan berlama-lama di Masjid, untuk melaksanakan sholat sunah sesudah sholat jum'at.
Selesai sholat, akupun beranjak keluar Masjid, namun di depan pintu Masjid terlihat seorang pemuda dengan mengenakan sarung menyalami aku, dan memperkenalkan diri, seketika akupun memperkenalkan diriku.
Namanya Sariadi, nama lengkapnya adalah Sariadi Alwi, dia tinggal di Masjid Al-Muchlisin ini, beliau ini lulusan dari pesantren purba, kebetulan saat ini ia sedang berkuliah di IAIN Sumatera Utara , saat ini namanya menjadi UIN SU (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)
Obrolan kecilpun terjadi diantara kami, terasa didalam hati ini , seperti ada sesuatu hal yang ingin ia sampaikan padaku, terlihat dari mimik wajah yang sedikit berbeda lazimnya orang yang berkenalan, terlihat wajah senduh dan khawatir berbalut sedih, ah...mungkin itu hanya perasaanku saja.
Tidak lama kami ngobrol, akupun segera mengakhiri pembicaraan, untuk permisi pulang kerumah.
Saat berjalan menuju kerumah, aku merasa dia mengikuti aku, aku berfikir mungkin dia ada keperluan yang kebetulan satu arah.
Tidak lama sampai di rumah ternyata benar bang sariadipun sampai di pelataran rumahku, sambil menuntun sepedanya mencari tempat untuk ia parkir.
Rasa penasarankupun mulai bertambah, tapi aku berusaha menutupinya dengan bersikap ramah dan bersahabat, kupersilakan bang sariadi masuk kerumah.
Bersambung....

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kepo nih apa lanjutannya
Terimakasih bu sudah berkunjung
Penasaran pasti terjawab, sukses selalu pak.
Terimakasih bu. Aamiin
duh kenapa ya
Tunggu cerita berikutnya ya bu