#365 Hari Menulis

#Tantangan ke - 223

#Sabtu, 7 Nopember 2020

#Pentigraf

Marbot dan Remaja Masjid

Sore ini aku dan dan istri bersama - sama mengantarkan anak - anak untuk mengaji di MDTA, memang biasanya aku sendiri yang mengantar dan menjemput anak - anakku dari MDTA, lagi pula hari ini istriku tidak begitu sibuk dengan anak paudnya dan juga anak lestnya, jadi karena tidak banyak kegiatan makanya ia bisa ikut mengantar anak - anak ke MDTA.

Sampai di MDTA langit mulai mendung dan sepertinya akan turun hujan, setelah anak - anak menuju kelasnya masing - masing, aku dan istriku meninggalkan MDTA menuju tempat fhoto copy, memang ada beberapa berkas harus di copy, selesai memfhoto copy kami segera menuju ke Masjid untuk sholat ashar berjama'ah, sembari menunggu anak - anak pulang sekolah, tiba - tiba hujan turun dengan derasnya, di teras masjid kami menunggu hujan berhenti, sebentar lagi anak-anak akan kembali dari MDTA.

Terlihat beberapa orang anak - anak kegirangan berbasah - basahan mandi hujan, sambil berdiri dibawah pancuran masjid, tidak jauh dari tempat dudukku terdapan sekelompak Remaja Mesjid, tadi mereka semua sholat berjama'ah bersama - sama dengan aku, setelah hujan sedikit reda mereka segera menuju halaman untuk bermain bola, sebenarnya aku senang dengan kegiatan positif para Remaja ini, berolah raga didepan masjid, saat hujan sudah terlihat rintik - rintik, namun sayang seribu kali sayang, kegiatan positif mereka terganggu dengan suara lantang seorang marbot Masjid, yang kelihatan tidak senang dengan permainan para remaja ini, beliau takut para remaja akan mengotori Masjidnya dengan bolanya, hingga keluar kata - kata jorok dan tidak pantas didengar terlontar dari bibirnya yang sudah terlihat tua, sungguh perkataan yang tidak pantas dikeluarkan di pekarangan masjid apalagi seorang Marbot yang setiap hari membersihkan Masjid.