Marianto,S.Sos.I.,S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mutiara dari Belawan Bahari (Part 10) Menderes

Mutiara dari Belawan Bahari (Part 10) Menderes

#Tantangan Gurusiana Hari ke -102

#Minggu, 5 Juli 2020

Mutiara dari Belawan Bahari (Part 10)

Menderes

Kedua orang tua Ali sudah mendapat pekerjaan di kampung itu, pekerjaan yang dilakoni hampir rata -rata penduduk setempat yaitu menderes getah karet.

Perkerjaan yang hampir setiap hari dilakukan orang tua Ali setiap hari, lumayan dari hasil gaji yang di peroleh, bisa menghidupi Ali dan keluarga serta untuk menenuhi kebutuhan hidup.

Sebenarnya Ali juga kasian melihat orang tuanya, hampir setiap hari membanting tulang demi tercukupinya kebutuhan keluarga.

Rasa ingin membantupun timbul di jiwa Ali, mencoba berusaha meringankan beban orang tuanya, terus berfikir bagaimana caranya menghasilkan uang tambahan.

Di suatu pagi yang sejuk nan indah, ketika Ali dan warga lain hendak mandi, di sumur milik warga yang ada di bawah bukit.

Maklum warga kampung itu mempunyai sumber mata air yang jauh dari rumah, mereka memanfaatkan mata air yang mengalir dari atas gunung, dengan menampung mata air yang mereka buat seperti sumur, agar mata air tadi berkumpul di sumur tadi, serta bisa di pergunakan untuk kebutuhan sehari - hari.

Kebetulan mata air itu tidak pernah berhenti meskipun di musim kemarau.

Di samping sumur terdapat pohon kemiri, jika pohon itu berbuah, buahnya sangat lebat, sampai buahnya jatuh ketanah.

Hal itulah dimanfaatkan Ali sebelum mandi, ketika orang -orang sedang sibuk mandi untuk membersihkan badan, Ali berusaha menyempatkan waktu untuk terlebih dahulu mengutipi buah kemiri itu serta di kumpulkannya buah itu di dalam plastik, hingga beberapa hari setelah kemiri sudah cukup banyak, barulah Ali menjualnya ke penampung.

Lumayan dari hasil penjualan bisa membantu sedikit beban keluarga.

Terkadang jika waktu libur sekolah tiba, Ali juga ikut membantu melakukan pekerjaan orang tuanya, yaitu dengan menderes getah di pagi hari, dan sore harinya mengumpulkan getah di perkebunan karet.

Begitulah setiap hari keluarga Ali berjuang hidup di kampung itu, dikampung yang baru bagi Ali dan pengalaman yang baru pula.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepertinya masih panjang nih untaian mutiaranya, keren pak.

05 Jul
Balas

Ia pak...jgn bosan bacanya ya pak.

05 Jul

Lanjut....

05 Jul
Balas

Ok bu.Terimakasih

06 Jul

Mantap pak Yanto.Salam kenal

05 Jul
Balas

Terimakasih bu, salam kenal kembali

06 Jul

Menderes sama ga dengan menoreh pak? Saya baru dengar kata Menderes. Pohon kemiri sampai saat ini saya belum pernah melihat. Keren cerpennya pak. Ngalir dan enak dibaca. Salam kenal

05 Jul
Balas

Sama pa gak ya?kalau orang jawa bilang nderes buk.terimakasih bu dah berkunjung.

05 Jul

Apakah Menderes itu kegiatan mengambil getah dg mengiris batang pohon getah? Kalau iya berarti sama. Menoreh(BHS Melayu)

05 Jul

ali yg rajin...keren

08 Jul
Balas



search

New Post