Mutiara dari Belawan Bahari (Part 12) Gerobak Ujian
#Tantangan Gurusiana Hari ke - 104
#Selasa, 7 Juli 2020.
Mutiara dari Belawan Bahari (Part 12) Gerobak Ujian
Ujian Akhir sekolah akan dilaksanakan beberapa minggu lagi, ada kesempatan bagi Ali untuk mempersiapkan segala keperluan ujian Akhir.
Termasuk membuat kendaraan untuk menuju sekolah, yang kebetulan pelaksanaan ujian dilaksanakan dirayon tepatnya di Desa Aeksah di lingkungan sekolah Dasar lain.
Jarak antara sekolah dan rayon cukup jauh, sementara kalau menunggu bus melintas tentulah di pagi - pagi buta sangat sulit, mungkin akan berjam -jam menunggunya.
Di tengah - tengah waktu luang, Ali dan dua temannya, yakni lindu dan Tahi, membuat sebuah kendaraan dari pohon kayu, berbentuk kotak, seperti bak , muat untuk mereka bertiga kalau di naiki, dengan roda kayu dan mempunyai stang kemudi untuk membelokkan kendaraan kekanan dan kiri.
Alat itu mereka buat bersama, sebagai alat transportasi untuk mengantar mereka ke sekolah rayon agar sampai lebih cepat, tidak harus menunggu bus atau kendaraan lain yang melintas.
Setelah beberapa hari, kendaraan itupun jadi, untuk memastikan layak dipergunakan, Ali, Lindu dan Tahi mencobanya di jalan raya.
Kendaraan itu harus di gunakan di jalan yang bagus dan menurun agar ia dapat meluncur kebawah menuju ketempat tujuan.
Akhirnya setelah uji coba dan menurut mereka tidak ada rintangan yang berarti untuk memperbaikinya, maka kendaraan dianggap sudah layak pakai.
Hingga pelaksanaan ujian pun berlangsung, pagi itu Ali dan Tahi menuju rumah lindu terlebih dahulu, karena kendaraan itu berada di rumah lindu, setelah itu barulah kita kejalan raya dengan seragam Sekolah Dasar dan mengangkat kendaraan sampai kejalan raya.
Setelah sampai di jalan raya Ali dan temannya lihat keadaan jalan masih sepi, belum ada kendaraan yang melintas, lalu mereja meletakkan kendaraan di atas aspal, kemudian mereka menaikinya dan
Satu....dua....tiga... siap meluncur.....
Kendaraanpun meluncur seperti kendaraan mobil - mobilan, salah satu memegang setang kemudi untuk menyeimbangkan gerobak tersebut.
Sesekali canda dan tawa berkelekar dari mulut Ali dan temannya, dan terkadang menegangkan saat belokan.
Cukup lama mereka menaiki gerobak itu hingga tidak terasa sudah sampai kesekolah rayon yang mereka tuju, tanpa ada halangan dan rintangan yang berarti.
Setelah pulang ujian, Ali dan kedua temannya berjalan kaki, menyusuri jalan berbukit itu, sambil membopong gerobaknya tadi.
Begitu terus selama ujian Akhir, Ali dan kedua temannya berangkat menggunakan gerobak buatan mereka dan berjalan kaki setelah pulung ujian.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayo terus ber inovasi...dg menulis dan ide kreatifSukses selalu dan salam literadi....di tunggu follow back dan komen nya ya pak...
Ok bu Terumakasih bu
Mantap kibarkan semangat kreatif dan inovasi,jgn lupa follow ya pak
Ok bu, terimakasih banyak.
Ok bu, terimakasih banyak.
Ok bu, terimakasih banyak.
Keren ceritanya pak,...mengalir. Sukses ya pak.
Terimakasih pak