#365 Hari Menulis

#Tantangan Hari ke - 110

#Minggu, 12 Juli 2020

Mutiara dari Belawan Bahari (Part 15) Permainan Tradisional

Malam terang bulan, langit yang indah cuacapun begitu cerah, rasanya sayang untuk di lewatkan begitu saja bagi Ali dan teman - temannya.

Mereka berkumpul dihalaman rumah, suasana yang indah saat itu, tidak seperti sekarang individualis lebih menyertai anak - anak, mereka lebih senang bersama HPnya ketimbang bermain dan berkumpul bersama teman - temannya seperti yang dilakukan Ali dan sahabatnya.

Mereka berkumpul ingin membuat sebuah permainan tradisional yang dapat di mainkan dengan jumlah banyak anak.

Bermain petak umpet, dengan bahasa daerah, pertama kali yang dilakukan mencari penjaga yang kalah dalam hompimpa atau suit dengan jari.

Kebetulan Ali yang kalah dalam suit, maka Ali harus berjaga dan mencari teman - temannya yang sudah bersembunyi.

Dengan menutup mata, dan menghadapkan wajah kesebuah pohon, Alipun sambil bernyanyi, pertanda yang lain harus bersiap - siap untuk sembunyi.

"Tingka ting da inang

Rengge - ma rengge membeli anak cina

Namani si Koyimah"

Nunga.....

Yang Artinya " Mamak yang sedang jualan dan membeli anak cina namanya si Koyimah"

Sudah...

Setelah terlihat sepi, tiada lagi suara teman - temannya, berarti Ali sudah bisa membuka matanya dan segera mencari teman - temannya satu persatu yang bersembunyi sampai dapat di temukan semua.

Begitulah suasana malam yang indah dan disinari cahaya rembulan di kampung Ali, menjadikan ikatan persahabatan yang kuat sesama mereka.

Permainan yang akan menjadi sebuah kenangan di kemudian hari, suasana seperti ini pastilah akan selalu di rindukan Ali dan teman - temannya.