Mutiara dari Belawan Bahari (Part 21) Perjalanan Sepertiga Malam
#365 Hari Menulis
#Tantangan ke - 131
#Rabu, 5 Agustus 2020
Mutiara dari Belawan Bahari (Part 21) Perjalanan Sepertiga Malam
Betapa terkejutnya Ali beserta kawan - kawannya ketika mendengar pengumuman dari para pembimbing, bahwa malam ini akan ada test uji keberanian.
Suatu test uji nyali yang rutin diadakan setiap tahun, sebagai test uji keberanian para santri yang ada di pondok pesantren itu.
Ujiannya ialah, setiap santri akan berjalan di sepertiga malam, serta melewati tanah pemakaman, sedangkan setiap santri harus mengisi daftar hadir atau absen yang sudah disiapkan pembimbing.
Mungki hal itu terlihat biasa saja, tapi yang membuat perjalanan sepertiga malam itu tidak biasa adalah, absen yang harus di isi berada di pertengahan pemakaman yang di letakkan di bawah lilin sebagai penerang.
Apabila santri tidak mengisi daftar hadir, meskipun sudah melewati pemakaman, namun perjalanan sepertiga malam dianggap gagal, dan santri yang dianggap gagal harus melakukan perjalanan sepertiga malam dilain waktu lagi.
Saat itu Ali memandangi wajah - wajah para temannya , ada wajah yang penuh dengan kekhawatiran dan ada juga wajah yang tegang,seolah memikul banyak beban hidup yang tidak terpecahkan, namun ada pula wajah yang penuh dengan ketenangan saat memandangnya, seolah wajah itu hanya berharap kepada Allah sang pemilik kegelapan.
Ali sebenarnya juga tidak tahu, apa maksud dan tujuan dari perjalanan sepertiga malam itu, yang ia tahu, Ali hanya berusaha taat terhadap peraturan yang sudah di tetapkan pondok pesantren.
Mulailah pemanggilan nama para santri satu persatu berdasarkan kelas dan absen, yang sudah terpanggil, harus segera berjalan menuju rute yang sudah di tetapkan, tapi untungnya mereka masih di beri kesempatan berkelompok untuk memasuki tanah perkuburan itu, jadi rasa takut yang berkecamuk tadi, sedikit redah, karena ada beberapa teman disekitar.
"Muhammad Ali Hasibuan"
Salah satu suara pembimbing memanggil nama Ali dengan lengkap, membuat Ali sedikit terkejut saat mendengarnya.
Ketika mulai perjalanan itu, Ali tidak ingin memikirkan hal -hal yang aneh, yang bisa membuat bulu roma merinding, dengan langka bismillah Ali melangkah dan berusaha menghilangkan rasa takut.
Tapi malam itu anehnya Ali berjalan sendiri, tidak ada teman yang membarenginya, Ali sedikit heran, tapi walaupun demikian Ali tetap melangkah agar cepat selesai dan sampai ke rute yang telah di sepakati tidak ingin mengulang lagi pada kesempatan berikutnya.
Malam yang begitu sepi, malam yang menyimpan banyak rahasia dalam gelapnya, kini terlewati oleh Ali tanpa ada halangan dan rintangan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yg apik dan menarik. Keren Bapak, semangat berkarya selalu. Salam literasi, izin follow yaaa.... Sy tunggu followup nya
Terimakasih bu
Bersyukur Ali bisa melewatinya....
Ia..pak.terimakasih
jurit malam penguji andrenalin
Ha..ha...terimakasih bu