#365 Hari Menulis

#Tantangan Ke - 132

#Kamis, 6 Agustus 2020.

Mutiara dari Belawan Bahari (Part 22) Perjalanan Sepertiga Malam 2.

Dari seratus orang santri, hanya ada beberapa puluh orang santri saja yang berhasil melewati tantangan perjalanan sepertiga malam dengan mulus.

Beberapa orang itu, diantaranya adalah Ali, mereka yang tidak berhasil akan mengulangi kembali di kesempatan waktu.

Namun Ali dan beberapa orang yang berhasil, akan melangkah ketantangan berikutnya yang sudah di persiapkan oleh para pembimbing pesantren.

Hingga suatu malam yang dingin, Ali dan dan kawan - kawan santri yang lain di berikan pengarahan setelah sholat tahajjud, mereka akan ditutup matanya dengan kain, kemudian di bimbing melakukan perjalanan dengan mata tertutup, dimanapun nantinya ketika para pembimbing berhenti langkahnya, maka disitulah santri akan beristirahat sampai waktu subuh menjelang.

Akhirnya satu - persatu mata mereka ditutup, hingga tidak terlihat apapun, begitu juga dengan Ali, pembimbing pesantren telah menutup matanya dengan kain, hingga Ali tidak sanggup melangkah dengan mata tertutup.

Seorang pembimbing menghampiri Ali, dan berusaha menuntun untuk mengarahkan perjalanan menuju kesuatu tempat yang belum di ketahui oleh Ali, hingga Akhirnya berhenti di suatu tempat, sebelum dibuka penutup matanya, Ali merasakan suasana yang begitu sepi, tidak terdengar sedikitpun suara manusia.

"Lalu kemanakah teman - teman yang lain?"

Fikir Ali dengan mata masih tertutup dengan kain.

"Tunggu disini, setelah saya pergi, beberapa menit, kamu boleh membuka ikatan yang menutupi matamu, disinilah kamu akan menunggu sampai waktu subuh".

Bicara pembimbing pesantren kepada Ali.

Setelah cukup lama pembimbing itu meninggalkan Ali, barulah Ali melepaskan ikatan yang menutupi matanya.

Ketika di buka matanya, betapa terkejut dan pucat sekali wajah Ali, ternyata...

Bersambung...