Mutiara dari Belawan Bahari (Part 27)Perahu Karam
#365 Hari Menulis
#Tantangan ke - 147
#Jum'at, 21 Agustus 2020
Mutiara dari Belawan Bahari (Part 27) Perahu Karam
Pagi itu seperti biasa, Ali berangkat dari rumah menuju ke tempat Ali bekerja, untuk mencuci sampan.
Setelah sampai di tempat penyucian, ada yang aneh, perahu yang biasa Ali cuci belum berada di tempatnya seperti biasa.
Belum lama Ali berdiri ditempat itu, tiba - tiba salah seorang nelayan tergesa - gesa memberi kabar kepada Ali, bahwa perahu yang akan dicucinya terkena badai dan karam di laut tapi masih untung para penumpang semuanya selamat.
Perahu itu belum sempat kembali ketempat tujuan, akan tetapi perahu tersebut sudah karam diterjang ombak setinggi lima meter di laut.
Memang saat itu dilaut sedang terjadi badai, sehingga ombak menerjang sangat tinggi, ombak setinggi lima meter terus menerjang perahu, hingga menyebabkan perahu oleng dan hilang keseimbangan, hingga akhirnya perahu karam di laut.
Para nelayan dengan perahu yang lain, berusaha berangkat ke laut, untuk menolong perahu yang karam tersebut, termasuk Ali, saat itu turut serta bersama rombongan untuk menolong, meskipun pada saat itu badai masih tetap berlangsung menerjang dan memporak porandakan apa saja yang dapat menghalanginya.
Di tengah badai menerjang, perahu yang di tumpangi Ali dan para nelayan lain, mencoba mendekati perahu yang karam, sementara para nelayan dan Ali sudah bersiap - siap dengan membuka pakaian, namun ombak terus menerjang perahu mereka, hingga perahu terombang - ambing di laut, Ali dan juga para rombongan mulai tegang dengan situasi dan kondisi, mereka berpegangan kuat karena badai semakin mengganas.
Ali dan nelayan saling bertatapan, sambil memegang perahu dengan erat, tat kala ombak setinggi lima meter menghantam mereka, takut perahu akan karam, Ali menatap di sekitar perahu benda - benda yang dapat mengapung di atas laut, khawatir perahu akan karam juga.
Sudah cukup lama mereka semua penuh dengan ketegangan melawan badai, akhirnya mereka tidak lagi melanjutkan misi mereka untuk menolong, akan tetapi memilih kembali pulang menuju ketepi pantai.
Hingga keesokan hari, setelah laut terlihat tenang, nelayan yang lain sudah membawa perahu yang karam tadi ke tepi pantai.
"Syukurlah perahu yang karam itu sudah bisa diselatkan".
Rasa syukur Ali didalam hati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menarik ceritanya pak
Terimakasih bu