#365 Hari Menulis

# Tantangan ke - 150

#Senin, 24 Agustus 2020

Mutiara dari Belawan Bahari (Part 28 ) Terdampar

Sore itu Ali dan abangnya berangkat untuk menjaring ikan di laut, dengan menyewa sampan, mereka beranikan diri untuk manjaring ikan berdua saja.

Jaringpun sudah mereka persiapkan, sampan juga sudah mereka sewa, namun kondisi sampan tidaklah sesuai apa yang diharapkan Ali.

Keadaan sampan yang sangat kotor, seperti tidak terawat, membuat sampan tersebut seperti sampan yang sudah tua dan tidak layak di gunakan, begitu juga mesin sampan tersebut seperti sudah sangat tua keadaannya.

Sesaat Ali berdiri, sambil terpaku melihat sampan yang jauh dari kata layak pakai, wajahnya menampakkan mimik kecewa dan tidak begitu senang, membuat semangat melaut menjadi kendor, namun apa hendak dikata sampan sudah terlanjur disewa.

Alipun segera berangkat untuk melaut, berdua saja dengan sang abang, untuk menjaring ikan di laut.

"Mudah-mudahan tidak terjadi apa - apa nanti ketika sedang melaut"

Kata - kata yang sedikit kesal ditujukan ke abangnya.

Suasana ombak laut yang tenang dan bersahabat kali ini, ditambah lagi cuaca yang tidak begitu dingin, menggiring keberangkatan Ali dan sang abang menuju sepanjang pantai hingga ketengah laut.

Angin semilir perlahan seolah mendorong mereka untuk bertemu dengan sukumpulan ikan - ikan di dalam laut yang terlihat indah malam itu.

Jaring ikanpun segera dilepas, berharap banyak ikan yang jatuh cinta kepada jaring yang mereka pasang, sampai para ikan kecantol dan tidak mau lepas lagi.

Hingga tiga laboh jaring ditarik, dan menghasilkan ikan yang cukup lumayanlah, tapi tiba - tiba...

Bersambung...