#Tantangan Gurusiana Hari ke - 79 / Jum'at, 12 Juni 2020

Sepeda Motor Membawa Maut (part 5)

Malam itu malam minggu, tepat Hari Raya Idul Adha, seluruh umat Islam merayakan kegembiraan menyambut Hari Raya Qurban, manusia sepertinya tidak ingin ketinggalan untuk memeriahkan malam tersebut, terlebih lagi muda - mudi berkeliaran hilir mudik tak tentu arah untuk manyambut malam yang begitu indah.

Termasuk Asfar pergi bersama sepeda motor barunya, tidak tahu siapa yang di bawanya dan kemana dia pergi ?, dengan pakaian rapi dan persiapan diri, ia meninggalkan kami yang masih berada di rumah dengan keluarga.

Gemah suara takbir berkumandang, saling bersahut -sahutan, melafaskan Keagungan dan Kebesaran sang Maha Pencipta Allah SWT, menghilangkan sepi senyap di belahan bumi ini.

Hingga pagi menjelang Asfar tidak kunjung pulang,

"apa mungkin dia menginap di rumah kakaknya yang berada di medan sunggal ?"

Fikir kami menepis rasa kegundahan hati, tidak seperti biasa ia tak kembali tanpa permisi.

Sampai matahari bersinar terang, saat bayang - bayang setinggi gala, kabar Asfar tak kunjung kami terima, istriku mulai cemas karena Asfar bagaimanapun adalah adik laki-laki kandungnya, yang sebenarnya ia sayangi.

Rasa sayang istriku kepada Asfar adik kandungnya, terkadang membuat aku sedikit cemburu, karena pernah suatu hari kami sedang berbelanja di pasar untuk di masak, istriku justru bertanya makanan kesukaan Asfar, bukannya aku yang di tanya tentang makanan kesukaanku, tapi aku mencoba memakluminya, hal ini bukan kali itu saja terjadi, bahkan hampir setiap kali berbelanja, rasa sayangnya dan perhatian kepada adiknya Asfar tidak dapat ia sembunyikan, seolah ingin mengajakku turut serta dalam menyayanginya.

Maklum Asfar adalah adiknya yang paling kecil, sebelum menikah denganku, istrikulah yang selalu memperhatikan Asfar; dari biaya kuliah sampai biaya hidupnya sehari-hari.

Di tengah kesibukan terdengar suara telphon, seorang wanita memberikabar, ia katakan bahwa Asfar...

Bersambung