Maria Rosita S.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Perpustakaan Rumah Ilmu, Merekat Peradaban

Perpustakaan Rumah Ilmu, Merekat Peradaban

Oleh: Maria Rosita S.

Perpustakaan sebagai pusat peradaban hendaknya memberikan gambaran tentang penemuan atau evolusi pemikiran yang menginspirasi peserta didik untuk menjalani kehidupan pada masa depan yang beradab. Memiliki pribadi yang mencintai keberagaman sesuai dengan profil Pancasila.

Membangun sebuah bangsa adalah membangun peradapan kesejahteraa, kemakmuran, kemajuan literasi dan numerisasi. Selama ini yang dilakukan sekolah untuk mengaktifkan perpustakaan dengan mencari buku sesuai materi yang diberikan guru. Kemudian menata ruang kelas berupa pojok baca atau taman baca yaitu memungsikan tempat yang strategis

Perpustakaan menyimpan energi, memicu imajinasi setiap manusia dan sering disebut jendela dunia. Memiliki kekuatan untuk mengeksplorasi, mencapai, berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup agar mampu bersaing di era digital. Saya menemukan banyak hal di perpustakaan yang menyimpan koleksi buku serta memuat pengetahuan fiksi dan non fiksi. Begitu menyenangkan ketika buku mampu memberi solusi. Kala ada tugas atau masalah yang sedang dihadapi perpustakaan mampu menjawab, contoh: Tips menulis bagi pemula, Strategi meningkatkan percaya diri, Strategi menemukan ide atau gagasan menulis, Menghargai waktu. Tentu masih banyak sumber inspirasi untuk meningkatkan kualitas diri agar mampu menciptakan inovasi pembelajaran.

Perpustakaan mampu mengubah hidup seseorang karena di sana banyak akses pengetahuan, motivasi yang memiliki nilai tiada terukur

Strategi menciptakan perpustakaan yang inovatif, kreatif, kondusif dan pengunjung ramai sebagai berikut,

Pertama, mendisain perpustakaan dengan pencahayaan yang memenuhi kriteria, memfasilitasi ruang dengan Air Conditioner, musik kekinian, mencat dinding dengan warna yang berbeda pada setiap sisi ruang. Tentu dengan warna yang lembut dan memanjakan mata setiap pengunjung.

Kedua, menata rak buku yang sejenis agar mudah ditemukan dengan menyediakan koleksi buku yang up date. Bagian depan menampilkan buku yang paling disenangi peserta didik, contoh komik.

Ketiga, melayani pengunjung dengan wajah ekspresif, ramah dan komunikatif membantu siswa mencari buku sesuai yang dibutuhkan

Keempat, menonton film menarik yang mengedukasi tapi menghibur secara bergilir didampingi guru dan menugaskan peserta didik menuliskan pesan moral dari film tersebut. Kemudian diberikan penilaian.

Kelima, pengunjung yang paling rajin membaca dengan baik diberikan hadiah berupa piagam, alat tulis, buku, snack atau Pin.

Keenam, membuat konten di youtube dengan tema “Perpustakaan sekolah” kemudian seluruh warga sekolah like, komen dan subscribe sehingga bisa memberikan hasil dan prestasi atas karya yang telah diraih

Ketujuh, mengajak stakeholder untuk berkomitmet mengunjungi perpustakaan secara rutin. Guru mendisain waktu untuk mengajak peserta didik berkunjung ke perpustakaan (Terjadwal)

Kedelapan, membuat kesepakatan tentang tata tertib tentang hak, larangan dan kewajiban bersama peserta didik

Kesembilan, meningkatkan etos kerja pustakawan bersama tim yang humble dalam mengelola dengan apik agar semakin bermakna untuk menarik perhatian pengunjung sehingga semangat Bhineka Tunggal Ika mampu mengikat semangat pembaca.

Kesebelas, menjalin kerja sama dengan perpustakaan Nasional sesuai dengan cuplikan Mars Perpusnas, yaitu

Gunakanlah, milikilah perpustakaan bangsa kita,

Ilmu meningkat makin cepat

Perpustakaan pun terus berkembang

Mencerdaskan kehidupan bangsa

Amanat Pancasila “Baca buku”

Kesepuluh, menjadikan perpustakaan sebagai rumah ilmu yang melahirkan keseruan, kebahagiaan dan hiburan membuat tertawa dan bersenang-senang, melahirkan karya ilmu pengetahuan tentang alam semesta maupun dunia

Pengetahuan melalui mekanisme digitalisasi perpustakaan sekolah berperan aktif untuk memajukan peradaban peserta didik maupun stakeholder di dalam menghimpun khasanah budaya bangsa dan negara.Salah satu usaha meningkatkan kelestarian budaya yang konprehensif, hendaknya menumbuhkan kebiasaan “Gemar membaca” dan berkunjung ke perpustakaan.

Perpustakaan merupakan nadi ilmu pengetahuan dalam rangka mencerdaskan dan meningkatkan peserta didik, tenaga kependidikan dan pendidik. Keberadaan perpustakaan sangat besar dampaknya bagi peningkatan sikap perilaku, kemandirian, penegembangan bakat, dan pengembangan prestasi akademik dan non akademik.

Melalui tulisan ini kiranya setiap Lembaga Pendidikan berbenah untuk memenuhi kebutuhan literasi generasi muda sesuai karekteristik setiap. Era milenia harus dibekali dengan kecerdasan dalam membangun dan merawat peradaban dengan eksistensi yang berkesinambungan. Melalui, Perpustakaan Rumah Ilmu, Merekat Peradaban melahirkan generasi emas yang kreatif dan berbudi luhur.

Jakarta, 20 Otober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post