Namaku Marien El.

Aku makhluk yang terlahir lengkap dengan keantagonisan dan keprotagonisan. Sungguh aku si antagonis di dunia ini yang mencoba menjadi protagonis. Aku, antagonis dalam sebagian hidupku mengakui bahwa lembaran itu menuntunku ke gerbang keprotagonisan. Membuka mataku sungguh bahagia itu sederhana meski sendiri. Ya aku memang seorang anatagonis pecinta buku melebihi diriku. Banyak orang lalublalang di ruangku yang sempit, mencibir dan mencuihkanku dengan sengaja. Tak apa. Asal bukuku setia.

Karna kebahagiaan seorang aku adalah ketika dia mencium harum kertas buku baru yang dibeli. Menatap rentetan rapi huruf huruf yang memesona. Membaca aliran cerita yang melarutkannya. Bagi seorang pecinta buku, pergi menuju toko buku dan bergelut dengan banyak genre buku berderet adalah surga dunia. Membaca tulisan yang dirangkainya dengan setiti memanaskan gelora yang hadir meski di titik nadir. Tokoh tokoh protagonis dan antagonis yang saling memicu, menarik.

Aku berada di titik nadirku tapi menyenangkan karna ada buku disisiku. Memang hidup seorang antagonis takkan jauh dari kenadiran. Tapi lembaran-lembaran itu menyelamatkanku. Membuatkanku rumah menyenangkan.

Marien El (3 November 2019)