Ma'rifatul hidayah

every start is difficult ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rumus Nikmat Vs Persepsi Nisbi

Rumus Nikmat Vs Persepsi Nisbi

"Pa, kenapa nasib kita terus seperti ini, adilkah tuhan itu, padahal kita bekerja siang malam tiada henti tapi kenyataannya kita selalu begini saja, lihatlah tetangga sebelah kelihatannya tidak rajin amat tetapi lihatlah keadaannya, hidupnya bak di surga! Kita...???". Ah, kenapa Allah swt selalu memberikan saya seperti ini ? ". Seandainya aku menjadi ini, seandainya saya dikaruniani itu... Bagaimana ya?? Alangkahkah bahagia dan indahnya hidup ini?".

Sering kali mendengar celotehan seperti itu, baik terlontar dari hati kita sendiri atau dari orang lain, "rumput tetangga akan kelihatan hijau dibanding rumput sendiri " manusia selalu dan sering berkeluh kesah, padahal semua nikmat Allah Swt yang dikaruniakan kepada manusia itu harus selalu disyukuri. Sebagaimana telah dicontohkan oleh keluarga Luqman al - Hakim yang disebutkan dalam al-qur'an, beliau adalah figur yang mampu mensyukuri nikmat, kemauannya telah tertanam secara fitrah, barangsiapa yang bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya manfaat kesyukurannya itu untuk dirinya sendiri, karena syukur tidaknya manusia atas nikmat Allah itu tidak berimplikasi apapun terhadap dzat Allah. Kepandaian mensyukuri nikmat Allah itu hanya dimiliki oleh orang bijaksana. Ada sebuah "rumus nikmat" yang dikejar-kejar dengan berbagai cara, akan tetapi nikmat yang lama melekat dalam diri semakin lama tak terasa sebagai nikmat. Baru terasa jika nikmat itu terlepas, kabur tanpa permisi, kembali ke hadirat Pemberi Nikmat karena tidak kerasan lagi tinggal dan menyatu dalam kalbu yang gersang dari rasa syukur. Nikmat yang dianggap "kecil " yang telah lama dimiliki dianggap "biasa", bahkan sepele karena inggin menggapai yang dianggap lebih "besar". Sikap inilah yang pelan-pelan membawa seseorang kepada kufur atau mengingkari nikmat yang ada, dan menganggap sepi.

Padahal, besar kecilnya nikmat hanyalah Persepsi Nisbi, sekedar anggapan yang sangat relatif. Hanya orang yang bijaksana saja yang mampu menyadari besarnya nikmat. Sesungguhnya manusia tidak akan pernah puas dengan harta, benda dan materi yang diperolehnya, sebanyak apapun harta, benda, dan materi yang dipunyainya, seseorang akan tetap merasa kurang. Meski telah berlimpah harta, benda dan materi, seorang manusia pada dasarnya akan tetap haus dan lapar dan selalu merasa kurang, yang dapat memicu "destruktif" dan "kekerasan" antar sesama manusia, yang tak kunjung usai, dalam sejarah peradaban.

Syukur arti yang sebenarnya mencakup tiga hal yaitu: syukur dengan hati, syukur dengan lisan, dan syukur dengan anggota badan dan amal. Semoga kita senantiasa dicatat sebagai ahli syukur oleh Allah Swt.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju bu, syukur dengan hati, lisan, dan badan dan amal. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat ibu Ma'rifatul Hidayah

17 Jan
Balas

Jazakallah..pak mulya, telah berkunjung, smg kita selalu diberikan kesehatan lahir wa bathinan

18 Jan

Betul sekali Bund, mensyukuri nikmatnya lebih baik dari mengkhayalkannya. Sukses selalu dan barakallah

16 Jan
Balas

Aamiin... Barakallahu lana wa lakum.., jazakillah ...bunda siti ropiah, Semoga kita dapat mendayagunakan segenap anggota badan untuk selalu berkhidmat kepada Allah.

16 Jan

Betul sekali Bunda..besar kecilnya nikmat hanyalah persepsi nisbi...Selalu berusaha menjadi hamba yang selalu bersyukur...Semoga selalu sehat dan menginspirasi..Barakallah.. .

16 Jan
Balas

Aamiin ya rabbal 'alamiin, Jazakillah bunda rini..

16 Jan

Stuju bundaa...seringkali manusia lupa bersyukur terhadap sesuatu yg dianggap sepele demi mengejar sesuatu yg dianggap memiliki nikmat yg besar.

16 Jan
Balas

Alhamdulillah..., smg kita selalu dijauhkan dari orang yang kufur akan nikmat allah swt, jazakillah, bund atmasari

17 Jan



search

New Post