Banyak yang bilang bahwa "menulis itu mudah" karena hampir semua orang yang pernah mengenyam bangku sekolah dapat menulis, apalagi seorang guru pekerjaannya tidak terlepas dari tulis menulis, akan tetapi mindset tentang menulis masih banyak jadi momok, dan faktanya masih beberapa guru yang mau menulis. Terus terang saya di gurusiana mula-mula takut akan menuangkan ide melalui menulis, memang benar apa yang dikatakan oleh pak haji syafaat, pembaca fiktif, yang hanya membaca kiriman dari gurusianer, boleh dibilang saya termasuk tipe tersebut. Berjalannya waktu, mulai ku beranikan menulis walaupun tidak ada yang membaca.

Hari itu saya yakin, ainul yakin bahwa suatu saat akan ada kemanfaatan bagi semuanya, meminjam bahasa dari sang pimpred rendah hati, mr. Eko prasetyo menjadi lega dan merasa terbombong "Biarlah tulisan kita menemukan takdirnya sendiri" menulis itu adalah pekerjaan hati tak perlu melihat ke atas, tetaplah menulis yang dibarengi dengan tiga hal yaitu informatif, inspiratif dan educatif.

Terima kasih yang sedalam-dalamnya atas motivasinya bagi penulis pemula seperti saya ini, bukan mencari rating populer, tetapi manfaat dulu, urusan mahkota "terfavorit" biarlah menentukan takdirnya sendiri, yang penting istiqomah menghasilkan tulisan.

Teringat akan quote yang disampaikan oleh pramoedya ananta Toer, seorang pengarang yang produktif dalam sejarah sastra indonesia, " Menulislah apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis, suatu saat pasti berguna"

Kita pun juga harus yakin bahwa hasil tulisan yang ditulis akan terus berkembang sesuai dengan jam terbang penulis dalam membuat tulisan, seperti yang dilakukan oleh para senior gurusiana, semoga ghirah menulis akan terus menjadi teladan hasanah bagi para pemula. Jadi, jangan terlalu kawatir tulisan kita akan memiliki kekurangan di sana -sini, yang harus kita lakukan adalah teruslah berproses dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan, suatu saat pasti tulisan kita akan berubah menjadi baik. Today, I agree with mr. Eko prasetyo.

Salam,

Tulungagung, 15 Januari 2019