Entah dari mana aku mulai menceritakan pengalamanku hari ini. Pengalaman yang sangat menginspirasi sekaligus menyedihkan. Mungkin aku mulai dari pengalaman yang menginspirasi dulu. Hari ini aku ada workshop Ikatan Pendidik Penulis (IPP) di kecamatan Pademawu.Materi baru yang aku dapatkan dari workshop tersebut menjadikanku berani untuk menulis.

Menulis bukan lagi menjadi sesuatu yang sulit. Hal itu merupakan hasil dari workshop hari ini. Menulis menjadi sesuatu pengalaman baru yang menarik karena semua ide-ide dan pengalaman yang ingin kita sampaikan, semua bisa tertuang dalam tulisan kita. Aku bisa lebih berani berekapresi menuangkan segala aspirasi, pengalaman dan ide- ide baru.

Ada hal yang menyenangkan dan ada pula hal yang menyedihkan. Hal menyedihkan bermula dari jam isoma. Jam istirahat tiba, aku salat dan selesai salat aku makan. Sampai waktunya selesai, aku kembali masuk untuk mendengarkan pemateri lagi. Ada sesuatu yang aneh dengan sepatuku. Sepatu yang sama tetapi ukuran dan warna yang agak kusam, tidak seperti ukuran dan warna sepatuku. Dan akhirnya aku sadar, plek! Ini bukan sepatuku.

Aku mencoba mencari di mana sebenarnya sepatuku,. Tidak ada seorangpun di mushalla itu. Akhirnya aku masuk, dengan memperhatikan satu per satu peserta workshop. Dalam hatiku berharap menemukan sepatuku, tetapi aku tidak menemukannya. Ku tahan rasa sakit, karena ukuran sepatu yang kekecilan. Sebenarnya dimanakah sepatuku? Tertukar ataukah kakiku membesar setelah kelamaan duduk? Ku rasa aku juga bingung untuk menjawabnya. Aku yakin pasti ada hikmah di balik semua ini. Mungkin aku harus membeli sepatu baru he he he.