Kehidupan seperti air mengalir.

Kadang mewati lembah yang dalam. Terjalnya jurang. Terhempas ke bebatuan. Kadang bebatuannya kerikil kecil dan bahkan bebatuan karang yang kokoh. Seperti itulah kehidupan yang ku lalui.

Air pun mengalir sampai ke muara suangai. Muara sungai dekat lautan. Air sungai menyatu dengan air lautan. Tiba dilautan menghadang asin air. Penuh gelombang. Kadang gelombangnya kecil tak terasa ketika menyapu pantai kehidupan. Apabila gelombang tinggi, akan menerjang pantai. Terjangannya akan mengahancurkan pantai.

Oleh karena itu, butuh tameng sebagai perisai menghadapi ganasnya terjangan ombak gelombangnya. Tamengnya yakni ikhtiar maksimal. Dan tak lupa diiringi kepada Allah Sang Maha Pelindung dan Maha Penyalamat.

Allah adalah pelindung dan penyelamat hamba-hamba-Nya yang selalu bermohon kepada-Nya. Lautan kehidupan yang diarungi setiap manusia tak mudah. Agar setiap manusia yang beriman dan beramal sholeh tidak tenggalam.

Sehingga selamat tiba di tepi pantai yang dituju. Pantai kehidupan manusia menuju Sang Maha Pencipta-Nya. Hidup di pantai penuh ketenangan dan keberkahan hidup di dunia. Hingga berlabuh kembali di pantai penantian abadi semua makhluk. Pantainya alam barzah. Menuju alam surga penuh kenikmatan. Aamiin Yaa Illahi Rabbii.

Alam di sudut bukit Kota Bingkuang yakni Kota Padang Sumatra Barat

Senin, 13 April 2020