Apa Arti Reaktif dan Non-Reaktif Terkait Virus Corona Covid-19?
#TantanganGurusiana (hari ke-126)
Apa Arti Reaktif dan Non-Reaktif Terkait Virus Corona Covid-19?
Saat ini banyak masyarakat yang ingin tahu apakah dirinya tertular virus corona Covid-19 atau tidak.
Nah, untuk mendeteksi cepat biasanya dilakukan pemeriksaan rapod test untuk mendeteksi secara dini. Tapi sebelum dilakukan pemeriksaan ini, alangkah baiknya jika mengetahui cara kerja dan interpretasi hasilnya.
Seperti dilansir dalam laman kompas.tv/21/05/2020, Dokter spesialis Paru, dr. Erlang Samoedro, Sp.P. menjelaskan apa itu Reaktif dan Non-Reaktif.
Menurut dr. Erlang, untuk mendeteksi sedini mungkin dugaan adanya virus corona dalam tubuh manusia, digunakan alat kesehatan bernama Rapid Test. Alat ini bekerja untuk memeriksa antibodi. Kalau hasilnya Reaktif, artinya antibodi sudah ada dalam tubuh, sehingga orang tersebut dianggap sudah pernah kemasukan virus corona. Tapi kalo hasilnya Non-Reaktif, bisa dua kemungkinan, pertama yang bersangkutan memang belum pernah terinfeksi virus Corona, atau sudah terinfeksi namun antibodinya belum terbentuk, karena antibodi terbentuk sekitar 8 hari setelah kemasukan virus. Dr. Erlang menunjukkan bahwa yang diperiksa Rapid Test itu antibodi, sedangkan Swab yang diperiksa adalah virusnya.
Menurut dr. Erlang, sebaiknya penggunaan Rapid Test dilakukan dua kali dengan selisih waktu 7 hari, sehingga bisa diketahui dengan jelas karena bisa jadi saat pemeriksaan pertama antibodi belum terbentuk sehingga hasilnya Non-Reaktif. Antibodi reaktif Swab negatif, bisa terjadi karena antibodinya reaktif atau cross reaktif dengan berbagai penyakit lain. Inilah kelemahan dari pemeriksaan antibodi, bisa cross reaksi dengan penyakit lain walaupun sudah di challange dengan antigen yang spesifik. Sehingga harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan Swab hidung dan tenggorokan.
Begitu juga jika ada hasil Reaktif, karena ada kemungkinan yang bersangkutan sudah sembuh dari virus, namun antibodi tetap ada dalam tubuh. Karena antibodi itu berada dalam tubuh dan bisa bertahan sampai satu setengah bulan, walaupun virusnya sudah hilang. Jadi dalam menghadapi kasus di tengah pandemi ini, tim medis tidak mau ambil risiko, dan harus beranggapan Reaktif, atau positif sambil menunggu hasil Swab.
Jadi, sistem pertahanan tubuh itu bisa mengenali antigen (virus). Pertahanan tubuh itu ada di plasma darah ketika plasma darah dichallange dengan antigen virus dan dia akan bereaksi. Inilah yang disebut dengan Reaktif.
Dokter Erlang juga menyebut untuk tidak senang dulu jika sudah diRapid Tes dan menunjukan hasil negatif. Karena menurutnya harus ada pengulangan setelah minimal 6-7 hari, atau kalau mau lebih pasti negatif corona harus dilakukan tes Swab.
Antibodi baru terbentuk setelah hari ke 6-7 pasca infeksi. Inkubasi virus itu 2-14 hari. Jadi, ketika virus masuk sampai menimbulkan gejala, itu yang disebut masa inkubasi virus masuk. Nah...., itu tahunya dari riwayat paparan.
Bagaimana? Mudah-mudahan sedikit ulasan ini dapat menambah wawasan tentang virus corona Covid-19, sehingga bisa mengambil langkah bijak menghadapinya. Dengan harapan, masa pandemi segera berakhir tentunya. Aamiin. Salam sehat!
@home, 23 Mei 2020
Marlina, S.Pd.
Guru SDN Dabasah 3 Bondowoso
#MenujuGurusiana365
#Stay@Home
#WorkFomHome
#LearnFromHome
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Smoga lekas berakhir bu...
Aamiin.
keren bun
Terimakasih ilmunya buu
Bahasanya tinggi
Terimakasih ulasannya, kini sy jadi tahu
Trims ilmux bu..mencerahkannn
Alhamdulillah, sama2 Bapak....
Terima kasih ilmunya bu....
Sama2 Bu Hunaifah....