#TantanganGurusiana (hari ke-93)

FAKTA DI BALIK PERGANTIAN NAMA MAKASSAR, UJUNG PANDANG, DAN MAKASSAR KEMBALI

Kota yang tergolong salah satu kota metropolitan di Indonesia ini awalnya bernama Makassar. Nama Makassar pernah berubah menjadi Ujungpandang atau Ujung Pandang. Sekarang nama Ujung Pandang kembali lagi berubah menjadi Makassar. Apa fakta di balik perubahan nama yang berulang itu? Silakan disimak pada paparan berikut ini!

Makassar adalah nama sebuah kota di Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus sebagai ibu kota provinsi tersebut. Sebelum berubah nama menjadi Makassar, kota ini bernama Ujung Pandang meski sebelumnya sudah bernama Makassar. Seperti dilansir dalam laman netralnews.com/2016/12/16 dan indozone.id/2020/04/18, secara periodik perubahan nama kota tersebut adalah:

1. Makassar

Nama ini sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukan Majapahit. Walapun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar. Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara.

2. Ujung Pandang

Nama Makassar diubah menjadi Ujung Pandang pada tanggal 31 Agustus 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1971. Pergantian nama Makassar menjadi Ujung Pandang ini disebabkan oleh beberapa alasan, satu diantaranya adalah karena Makassar adalah nama sebuah suku bangsa. Padahal kenyataannya, tidak semua penduduk kota Makassar adalah anggota dari etnik Makassar. Ujung Pandang sendiri adalah nama sebuah kampung di wilayah kota Makassar. Nama Ujung Pandang mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-10, Tunipalangga, di mana pada tahun 1545 mendirikan benteng bernama Ujung Pandang.

3. Makassar

Pada tanggal 13 Oktober 1999 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999, nama Ujung Pandang dikembalikan lagi menjadi Kota Makassar. Berawal dari proses reformasi yang terjadi sejak Mei 1998, nama Makassar seolah kembali hidup untuk menggantikan Ujung Pandang. Barulah di penghujung masa jabatan Presiden BJ Habibie, nama Makassar kembali tanpa proses yang berbelit-belit. Dalam konsideran Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1999, di antaranya menyebutkan bahwa perubahan nama Ujung Pandang menjadi Kota Makassar merupakan wujud keinginan masyarakat Ujung Pandang dengan mendapat dukungan DPRD Ujung Pandang. Perubahan ini telah sesui dengan pasal 5 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1999 yang menyebutkan bahwa perubahan nama daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Itulah kronologis perubahan nama ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Apapun alasan di balik perubahan nama itu, yang jelas semuanya berkeinginan untuk kebaikan bersama. Nama Makassar ataupun Ujung Pandang tetap mempunyai sejarah sendiri yang patut untuk diabadikan. Kedua nama itu juga punya beberapa persamaan, sehingga tak jarang orang masih menyebut nama Ujung Pandang kendati namanya telah berubah menjadi Makassar kembali. Kota yang multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya ini telah menunjukkan kemampuannya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tak hanya itu, di kota ini sikap toleransi antar agamanya juga sangat kuat. Meskipun kota tersebut didominasi oleh umat Islam, namun pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lain tetap mendapat kesempatan yang sama untuk berniaga di kota itu. Semoga Kota Makassar semakin jaya! Silakan dishare jika ingin berbagi. Saran dan masukan tetap ditunggu.

@home, 20 April 2020

Marlina, S.Pd.

Guru SDN Dabasah 3 Bondowoso

#MenujuGurusiana365