Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Golongan Darah Manusia

Golongan Darah Manusia

#TaGurKe-269

Golongan Darah Manusia

Telah diketahui bahwa golongan darah manusia berbeda-beda. Penentuan golongan darah manusia saat ini bisa ditentukan dengan sistem ABO dan sistem Rh. Kedua sistem ini bisa sangat membantu jika ingin melakukan transfusi darah.

Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah dan plasma darah. Antigen berfungsi seperti tanda pengenalan sel tubuh Anda. Ini supaya tubuh bisa membedakan sel tubuh sendiri dari sel yang berasal dari luar tubuh. Jika sel dengan antigen yang berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan memulai perlawanan terhadap sel yang dianggap asing tersebut dengan memproduksi antibodi. Perbedaan golongan darah ini terutama dikenali pada saat transfusi darah. Bila transfusi darah terjadi pada orang yang bergolongan sama, terjadi kecococokan antara darah donor (pemberi) dan darah resipien (penerima). Sebaliknya, jika terjadi transfusi darah dari donor kepada resipien yang tidak sama golongan darahnya, akan terjadi reaksi penggumpalan darah atau reaksi serologis pada tubuh penerima. Akibatnya, resipien dapat meninggal dunia.

Secara fisiologi, berdasarkan adanya aglutinin dalam plasma darah dan aglutinogen dalam eritrosit yang dikemukakan oleh K. Landsteiner (1868-1943), darah terbagi menjadi 4 golongan. Penggolongan darah ini dikenal dengan sistem ABO. Melalui sistem ABO, 4 golongan darah tersebut adalah:

1. Golongan darah A memiliki antigen atau aglutinogen A pada sel darah merah, dan memmproduksi antibodi atau aglutinin B untuk melawan sel darah merah dengan antigen.

2. Golongan darah B memiliki antigen atau aglutinogen B pada sel darah merah, dan memproduksi antibodi atau aglutinin A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.

3. Golongan darah AB memiliki antigen atau aglutinogen A dan juga B pada sel darah merah, dan tidak memiliki antibodi atau agglutinin A dan B pada plasma darah.

4. Golongan darah O tidak memiliki antigen atau aglutinogen apapun pada sel darah merah. Orang bergolongan darah O memproduksi antibodi A dan B di plasma darah.

Dulu, pemilik golongan darah O bisa mendonorkan darahnya kepada siapa pun, namun kini tidak lagi dianjurkan. Golongan darah O negatif kemungkinan memiliki antibodi yang bisa menyebabkan reaksi serius selama transfusi darah berlangsung. Sedangkan golongan darah O positif hanya boleh diberikan dalam situasi darurat, yaitu jika pasien sedang terancam jiwanya atau persediaan tipe darah yang sesuai tidak mencukupi. Sebaliknya, golongan darah AB tergolong penerima universal. Kalangan ini bisa mendapat transfusi darah dari jenis A, B, AB, atau O. Namun kalangan ini hanya bisa mendonorkan darahnya kepada mereka dengan darah jenis AB saja. Reaksi serologis atau penggumpalan darah dapat terjadi karena adanya reaksi antigen (glikoprotein yang dianggap benda asing) dan antibodi (molekul protein yang merespon keberadaan antigen).

Demikianlah sekilas paparan tentang golongan darah. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

@home, 15102020_Marlina_#Gurusiana365

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

thank ilmunya bunda. sukses selalu salam literasi

15 Oct
Balas

Sama-sama, Bu Usnima.... Salam!

18 Oct



search

New Post