Jenis-Jenis Ekosistem
#TaGurKe-291
Jenis-Jenis Ekosistem
Ekosistem adalah suatu hubungan yang tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem terbentuk oleh dua komponen utama, yaitu komponen biotik atau makluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, serta komponen abiotik atau benda mati seperti suhu udara, sinar matahari, air, dan tanah. Ekosistem sendiri merupakan salah satu unit dasar dari ilmu ekologi. Pengertian dari ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Karena jenisnya yang beragam, ekosistem dikelompokkan menjadi beberapa bagian.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Ekosistem alami
Ekosistem alami terbentuk tanpa proses campur tangan manusia, seperti ekosistem hutan, ekosistem danau, dan ekosistem laut.
2. Ekosistem buatan.
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, seperti ekosistem kolam, ekosistem sawah, dan ekosistem hutan buatan.
Berdasarkan letaknya di permukaan bumi, ekosistem juga dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
A. Hutan hujan tropis
Ekosistem hutan hujan tropis berada di wilayah tropis dan subtropis. Hutan tropis merupakan terletak di wilayah tropis dan kaya akan keanekaragaman hayati. Curah hujan di wilayah hutan tropis ini cukup tinggi sehingga dapat disebut sebagai “hutan hujan”. Indonesia memiliki banyak bioma hutan tropis di setiap pulaunya. Hal itulah yang menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan biodiversitas tertinggi di dunia. Hutan hujan tropis biasanya ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi dan besar, tanahnya subur dan lembap. Hutan hujan tropis menjadi tempat hidup favorit ribuan flora dan fauna serta sangat berperan dalam mencegah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Contoh tumbuhan yang hidup dalam ekosistem ini adalah pohon kayu-kayuan seperti jati, ulin, mahoni, dan bunga anggrek hutan. Hewannya adalah monyet, gajah, berbagai jenis burung, harimau, dan masih banyak lagi.
B. Hutan gugur
Hutan gugur berada di daerah yang memiliki 4 musim atau sub tropis. Karena berada di daerah dengan 4 iklim, hutan gugur memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan musim. Saat suhu udara menjadi dingin, dan air di sekitar hutan mulai membeku, maka pohon- pohon di hutan gugur akan mengubah warna daunnya menjadi merah, hal ini akibat dari ketidakmampuan melakukan fotosintesis. Saat iklim menjadi benar-benar dingin, maka pohon akan menggugurkan daunnya. Sedangkan pada musim panas, daun pohon akan kembali menghijau dan lebat. Jenis pohon di hutan ini hanya sedikit, tidak besar dan tidak rindang. Hewan yang bisa ditemukan di hutan ini adalah beruang, hamster, atau hewan yang berhibernasi selama musim dingin.
C. Padang rumput
Padang rumput adalah dataran luas yang ditumbuhi oleh rumput. Padang rumput dapat ditemukan di daerah dengan iklim tropis maupun sub tropis. Curah hujan di padang rumput cenderung rendah. Curah hujan yang sedikit dan tidak teratur membuat hanya sedikit pohon yang mampu hidup di padang rumput. Rata- rata tanaman yang hidup di padang rumput adalah rumput atau pohong- pohon yang berjenis pendek. Selain itu, akibat hujan yang tidak merata, membuat sebagian rumput di padang rumput ada yang sangat subur, ada yang tidak subur. Hewan yang hidup di padang rumput adalah kangguru, singa, jerapah, jaguar, zebra, dan jenis ular.
D. Sabana
Sabana adalah daratan yang diisi oleh rumput dan sedikit pohon. Sabana terletak di daerah yang beriklim tropis. Sabana memiliki kemiripan dengan padang rumput. Yang membedakannya adalah curah hujan di sabana lebih tinggi dari padang rumput. Jenis hewan yang hidup di sabana antara lain gajah, kuda, macam tutul, singa, atau jenis- jenis hewan pengerat. Sabana ada di NTT, NTB, Afrika, Australia Utara, dan Amerika Utara.
E. Gurun
Gurun adalah ekosistem yang berkebalikan dengan tundra. Tundra berada di daerah yang paling dingin, sedangkan gurun berada di daerah bumi dengan temperatur yang paling panas. Curah hujan di daerah ini sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Sehingga daerah ini adalah dataran tandus berpasir.
Jadi, gurun adalah wilayah yang luas, tandus, dan gersang juga sangat panas serta kering udaranya. Contohnya adalah Gurun Sahara di Afrika dan Gurun Gobi di Asia. Hanya makhluk hidup yang tahan panas yang bisa hidup di gurun, seperti aneka macam kaktus, pohon kurma, unta, dan burung unta.
F. Taiga
Taiga adalah ekosistem yang berada di antara daerah subtropis dan kutub. Di sana musim dingin akan berlangsung sangat lama dan musim panas sangat singkat. Karena berada di daerah yang dingin, jenis pohon pada hutan ini adalah pohon- pohon berjenis daun jarum. Pohon- pohon yang berada di daerah ini antara lain cemara, alder, dan pinus. Jenis pohon di hutan ini rata- rata bersifat homogen. Pohon- pohon di hutan ini berwarna hujau sepanjang tahun diakibatkan kemampuan mereka pada perubahan iklim yang ekstrim antara musim dingin dan musim panas. Hewan yang berada di hutan ini adalah beruang hitam, lynx, serigala, dan beberapa burung yang bermigrasi.
G. Tundra
Tundra adalah ekosistem yang sangat dingin. Biasanya seluruh daerah tundra tertutup oleh es. Tak banyak makhluk hidup yang bisa hidup di tundra. Contoh ekosistem tundra ada di wilayah Kutub. Jenis tanaman yang paling kuat bertahan di daerah tundra adalah beberapa jenis rumput dan lumut. Sedangkan jenis hewan di daerah ini adalah rubah, bison kutub, rusa kutub, penguin, kelinci salju, dan beruang kutub.
H. Karst
Karst adalah daerah dengan kumpulan batu gamping. Karst berbeda dengan ekosistem lain, karena mamiliki keunikan tersendiri. Karst adalah daerah yang rentan terhadap erosi dan tanah longsor. Selain itu, karst adalah daerah yang kering dan tidak subur untuk pertanian. Karst adalah daerah dengan banyak pori- pori kecil sehingga karst adalah daerah penyimpan cadangan air. Ekosistem ini didominasi oleh batuan kapur dan banyak gua yang terbentuk di daerah karst. Contoh makhluk hidup yang hidup di daerah ini adalah berbagai jenis laba-laba, udang, kelelawar, dan pohon khas gua.
2. Ekosistem Air
A. Ekosistem Air Tawar
Kadar garam dalam ekosistem ini lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem air laut. Sumber airnya berasal dari mata air dalam tanah dan suhu airnya stabil. Tanaman yang hidup pada ekosistem ini adalah ganggang. Yang termasuk dalam ekosistem air tawar adalah rawa-rawa, danau, dan sungai.
B. Ekosistem Air Laut
Air laut mengandung kadar garam. Ekosistem air laut sangat luas. Dalam ekosistem laut tinggal berbagai jenis biota laut, di antaranya adalah tumbuhan seperti rumput laut dan alga. Ekosistem laut terbagi lagi menjadi 4 yaitu:
- Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada pada kedalaman lebih dari 2000 m dari permukaan laut. Suhu pada daerah ini diperkirakan sangat dingin akibat dari tidak masuknya sinar matahari. Makhluk hidup yang tinggal di daerah ini hanyalah hewan predator serta hewan pemakan bangkai.
- Ekosistem pantai
Perbatasan darat dan laut disebut pantai. Anggota ekosistem pantai adalah bakau atau mangrove, kelapa, ganggang, udang, kepiting, bakau, dan anemone.
- Ekosistem terumbu karang
Terumbu karang adalah daerah berkarang di bawah laut. Ekosistem ini merupakan ekosistem yang penting karena menjadi tempat perkembangbiakan ikan laut. Ikan-ikan kecil hidup menempel di sekitar terumbu karang.
- Ekosistem estuari
Ekosistem estuari adalah ekosistem yang berada di pertemuan sungai dan laut, berupa muara sungai yang sangat lebar atau rawa-rawa pantai. Tak banyak hewan yang bisa hidup di ekosistem ini karena adanya perpaduan air tawar dan air laut. Beberapa hewan yang bisa hidup adalah kerang, cacing, siput, dan tiram.
Demikian pembahasan tentang jenis ekosistem, semoga bermanfaat!
@home, 07112020_Marlina, S.Pd.
#MenujuGurusiana365

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar