#TaGurKe-189

Organ Sistem Gerak pada Manusia Bagian 3 (Otot)

Manusia bisa melakukan gerakan karena ada kerja sama antar organ gerak yang membentuk sistem. Organ gerak tulang dan sendi sudah diuraikan pada bagian 1 dan 2. Organ gerak berikutnya adalah otot.

Otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi manusia. Manusia tidak akan dapat melakukan gerakan tanpa otot. Jenis otot ada 3 macam, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Tiap jenis otot memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan otot yang lain.

Otot polos mempunyai ciri-ciri, yaitu: bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing, dan di bagian tengahnya menggelembung, mempunyai satu inti sel, tidak memiliki garis-garis melintang (polos), bekerja di luar kesadaran (tidak diperintah otak), sehingga otot polos disebut otot tak sadar. Otot polos terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah, otot saluran kemih, dan lain-lain.

Otot lurik mempunyai ciri-ciri antara lain: bentuknya silindris, memanjang, tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling (lurik), mempunyai banyak inti sel, bekerja di bawah kesadaran (menurut perintah otak), sehingga otot lurik disebut otot sadar. Otot lurik terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, dan lain-lain.

Sedangkan otot jantung strukturnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling, dan terdapat percabangan sel. Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung. Menurut bentuknya, otot jantung seperti otot lurik dan proses kerjanya seperti otot polos, sehingga otot jantung disebut otot spesial.

Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggelembung atau membesar. Karena memendek, maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. Otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik/terangkat atau sebaliknya. Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah.

Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang searah. Jadi, kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Contoh, gerak tangan menengadah dan menelungkup atau gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.

Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.

Demikian info untuk bahan referensi kali ini, sampai juga pada artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat, salam literasi!

@home, 25 Juli 2020_Marlina, S.Pd._#MenujuGurusiana365