Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sistem Pencernaan pada Ruminansia (2)
Sumber foto: damaruta.com

Sistem Pencernaan pada Ruminansia (2)

 

#TaGurKe-240

Sistem Pencernaan pada Ruminansia (2)

Setelah membaca artikel terdahulu, pembaca tentu ingin mengetahui kelanjutan sistem pencernaan pada ruminansia. Tidak perlu khawatir karena penulis berusaha konsisten dengan artikel yang dibuat bersambung. Berikut lanjutannya.

Setelah masuk ke lambung melalui esofagus, makanan yang ditelan ruminansia akan melanjutkan proses pencernaannya. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung ruminansia dan proses pencernaan yang terjadi di dalamnya.

1)    Rumen (Perut Besar)

Rumen disebut perut besar karena merupakan bagian lambung terbesar di dalam sistem pencernaan ruminansia.  Permukaan rumen dilapisi oleh papilia. Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan, tempat fermentasi oleh mikroba, tempat absorbsi, dan tempat pencampuran makanan. Di dalam rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan protozoa tertentu.

2)    Retikulum (Perut Jala)

Retikulum disebut juga perut jala karena permukaan bagian dalamnya mirip dengan jala atau sarang lebah.   Rumen dengan retikulum hampir tidak berjarak. Retikulum juga membantu regurgitasi atau ruminasi.  Retikulum berfungsi sebagai tempat fermentasi makanan oleh mikroorganisme.  Di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar yang disebut bolus. Ketika ruminansia bersantai, bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kalinya. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.

3)    Omasum (Perut Kitab atau Perut Buku)

Omasum adalah lambung ketiga dari ruminansia.  Omasum disebut perut buku karena memiliki lipatan-lipatan longitudinal seperti buku.  Di dalam omasum masih terjadi fermentasi oleh mikroorganisme.  Omasum berfungsi sebagai pengatur arus ingesta ke abomasum dan menyaring partikel yang besar.  Terjadi penyerapan air yang terkandung di dalam makanan oleh dinding omasum. Di dalam omasum enzim bekerja menghaluskan makanan. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya.

4)    Abomasum (Perut Masam)

Di abomasum  ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim. Abomasum terbagi atas tiga bagian yaitu florika (sekresi mucus), fundika (sekresi pepsinogen, renin, dan mukus), dan Kardia (sekresi mukus).  Abomasum tempat permulaan pencernaan protein dan mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum.  Makanan di abomasum akan dicerna kembali dengan bantuan asam klorida dan berbagai enzim.  Asam klorida membantu mengaktifkan enzim pepsinogen melakukan pencernaan.

Karena proses pencernaan masih akan berlanjut melalui beberapa tahap lagi, penulis cukupkan dulu artikel ini sampai di sini. Jangan lupa baca artikel selanjutnya yang akan menjadi pelengkap materi ini sebagai referensi dalam proses pembelajaran daring. Tetap semangat dan salam literasi!

@home, 16092020_Marlina_Gurusiana365

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat informatif Bu, sangat bermanfaat

16 Sep
Balas

Alhamdulillah, sama2 Mbak....

17 Sep



search

New Post