Marlis Fatma

Guru SMAN 1 Rao, Kab. Pasaman. Prov. Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Daring, Jangan Biarkan Aku Menangis

Daring, Jangan Biarkan Aku Menangis

07.30. Platform belajar Google Classroom sudah terbuka di laptopku, siap menyapa siswa di forum diskusi. “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Selamat pagi ananda. Semoga semua sehat dan tetap semangat untuk mengikuti pembelajaran daring hari ini. Sebelum belajar marilah kita berdoa, semoga Allah memudahkan kita dalam menuntut ilmu”.

5 menit, 10 menit, 15 menit berlalu tak ada satu orang siswapun yang membalas sapaanku. Menit ke 20, muncul satu siswa membalas sapaanku, “wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatu, baik bu”. Alhamdulillah, bahagai rasanya ada juga yang membalas sapaanku, langsung ku balas, “apa kabar ananda”?. Tak ada balasan, hanya sunyi.

Kemudian ku posting materi pelajaran hari ini. Kembali kusapa siswa, “ananda, materi hari ini sudah ibu posting, silahkan dibuka dan dibaca, kalau ada yang kurang paham, tuliskan pertanyaan di forum ini”. Aku berharap siswa akan merespon materi yang sudah kupersiapkan terlebih dahulu. Sebab siswaku tidak punya buku paket (buku sumber) mata pelajaranku. Jadi materi harus aku yang menyiapkan, kadang dalam bentuk word, PDF, Power Point dan video. Untuk membuat sebuah video, butuh waktu berhari-hari karena aku tidak mahir membuatnya walaupun sudah dibantu berbagai aplikasi. Pertama, aku mencari gambar-gambar yang sesuai dengan materi di internet, kemudian menyusunnya sesuai urutan materi, lalu merekam suaraku untuk menjelaskan materi tersebut, sehingga jadilah sebuah video pembelajaran. Video tersebut kuposting di google classroom, berharap siswaku bisa memahami materi yang kuberikan dan menyukai video yang kubuat. Dan..., mungkin siswaku sudah memahami materi tersebut, karena setelah 20 menit sejak video ku posting tak ada satu pun yang merespon.

Untuk menguatkan keyakinanku, aku kembali bertanya, “apakah ananda sudah paham dengan materi yang ada pada video tersebut’?. Kalau sudah paham, ibu akan mengirim tugas terkait materi tersebut”. Lagi-lagi tak ada sahutan. 5 menit kemudian aku mengirimkan tugas di google classroom dan kembali menyapa, “ananda tugas hari ini sudah ibu posting, jika ada yang ragu dalam mengerjakan tugas, silahkan bertanya, batas waktu mengerjakan tugas ini adalah 3 hari”. Untuk kesekian kalinya, sapaan ini tak terjawab.

Sampai 3 menit terakhir, aku menutup pelajaran dengan kalimat, “alhamdulillah, pertemuan hari ini sudah selesai, semoga ada manfaatnya, jangan lupa mengerjakan tugas di rumah dan jaga kesehatan. Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatu”. Tepat 08.30 Proses Belajar Mengajar daring berakhir, tanpa ada suara. Sunyi sepi. Kupikir mungkin ada kendala jaringan internet di daerah mereka atau paket kuota mereka sedang habis.

Sebelum google classroom ditutup, aku buka absen mereka hari ini. Dan aku menangis, ternyata absen tersebut sudah di isi, berarti mereka hadir dan hanya beberapa orang yang tidak mengisi absen. Dimana mereka? Lalu ku buka WAG, ternyata mereka sedang online.

Sementara aku masih disini, di sekolah ini, masih menatap layar laptop diantara kursi dan bangku yang membisu dan mungkin menertawakanku. Sesekali terdengar nyanyian jangkrik dan suara kodok menemai suara tik..tik..tik… keybordku.

Daring, Aku tidak antipati dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini, aku malah menyenanginya. Pembelajaran daring menambah pengetahuanku tentang kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tapi bukan dengan karakter siswa yang seperti ini.

Hal utama bagi seorang guru, bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan pada siswa karena hal itu bisa di dapatkan dengan mudah dari internet. Tapi bagaimana mengenali, menanamkan dan mengembangkan karakter pada siswa itulah hakikat guru yang tak kan bisa digantikan oleh teknologi.

Lubuk Sikaping, 27092020

MF

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen tulisannya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi

27 Sep
Balas

trms pak dede, sukses juga, salam literasi

27 Sep

mantap un...guru sejati!

27 Sep
Balas

trms dewi...

08 Oct

Keren dan mantap Bun. Semoga sukses selalu

27 Sep
Balas

trms bun, sukses juga buat bunda

27 Sep



search

New Post