Marlis Fatma

Guru SMAN 1 Rao, Kab. Pasaman. Prov. Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Libur telah tiba, hatiku gembira

Libur telah tiba, hatiku gembira

LIBUR TELAH TIBA, HATIKU GEMBIRA

Selama lebih kurang dua belas tahun menjalani prosfesi sebagai guru, libur sekolah adalah saat yang dinantikan, bahagia karena sejenak lepas dari rutinitas mengajar. Akitivitas yang dimulai dari pagi hingga sore hari terasa menguras energi, ditambah lagi pekerjaan rumah yang setia menanti untuk dikerjakan. Libur adalah saat mengganti aktivitas yang terkadang membosankan dengan mengunjungi destinasi wisata bersama keluarga atau teman. Refresing judulnya! Atau hanya sekedar menikmati berbagai tayangan televisi full 24 jam ditemani cemilan ringan.

Tetapi itu adalah cerita lama. Semenjak mengenal Media Writing Camp (MWC) yaitu media menulis yang diikuti oleh guru-guru di seluruh Nusantara pada Juli 2017 telah mengubah paradigma libur bagiku. Libur adalah saatnya berkarya melalui tulisan. Virus menulis yang disemai oleh Pak Muhammad Ihsan dan Mas Eko Prasetyo dan di tularkan oleh teman-teman MWC membuat tanganku gatal dijangkiti oleh kata-kata yang bermain dalam benakku dan memaksaku untuk menulis.

Pada awalnya menjadi guru bukan tujuan hidupku, tetapi adalah pilihan untuk mengembangkan karir supaya ilmu yang kuperoleh di bangku kuliah tidak menjadi barang antik yang dimuseumkan. Selain itu, tentu saja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang terus meningkat.

Suka duka menjadi guru adalah varian kehidupan yang memberikan ritme yang indah jika dinikmati dengan ikhlas. Dalam pikiran sederhanaku, menjadi guru cukup dengan mentransfer ilmu kepada siswa, mengajar dan mendidik. Jika siswa semakin pintar dengan ilmu yang diberikan dan perilakunya menjadi lebih baik, hal itu sudah menyenangkan bagiku.

Namun aktivitas yang mononton bisa memicu munculnya ilfeel dalam bekerja. Aku ingin sesuatu yang lain, berbeda, menyenangkan dan bermanfaat. Maka pilihanku jatuh pada aktivitas menulis, berkarya melalui tulisan yang diabadikan dalam sebuah buku adalah kebahagian yang tak bisa di tuliskan dengan kata.

Seiring dengan aktivitas menulis, cita-cita sederhana mengalir dalam darahku yaitu aku ingin punya Rumah Baca yang bisa menginspirasi siapa saja untuk membaca dan menulis. Ada sensasi bahagia yang berbeda saat melihat buku-buku yang tersusun di rak baca, diantaranya ada karyaku. Buku adalah karya abadi yang akan dikenang sepanjang masa dan sebagai pengganti diri jika sudah tiada.

Jadi guru dan penulis adalah dua hal yang menyenangkan. Insya Allah 2019 buku kedua setelah Meretas Jalan ke Surga yang terbit 2018 bisa segera menyusul.

Lubuk Sikaping, 23 Desember 2018

Marlis Fatma

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post