Marlis Fatma

Guru SMAN 1 Rao, Kab. Pasaman. Prov. Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memahami Murid dengan Kesepakatan Kelas

Memahami Murid dengan Kesepakatan Kelas

Awal

Setiap guru menginginkan muridnya berhasil dalam meraih cita-cita. Untuk memperoleh keberhasilan diperlukan usaha, perjuangan, semangat dan doa. Keberhasilan murid adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi guru. Keberhasilan tidak hanya diukur dari banyak hafalan tentang fakta dan rumus tetapi bagaimana murid bisa mengaplikasikan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, sebagai seorang guru saya ingin murid-murid semangat belajar dan aktiv mengerjakan tugas yang ditandai dengan capaian hasil belajar yang maksimal. Untuk mencapainya saya memberikan banyak materi pelajaran pada murid. Saya meminta murid menguasai semua materi yang diberikan jika ada murid yang tidak bisa maka saya akan melakukan remedial sampai tuntas.

Begitu juga dengan tugas, saya memberikan banyak tugas dan berharap semua murid bisa mengerjakan dengan baik dan mengumpulkan tepat waktu. Murid yang terlambat mengumpulkan tugas diberi sanksi, sehingga terpaksalah semua murid mengumpulkan tugas tepat waktu walau terkadang hasil kerjanya kurang bagus.

Tantangan

Padatnya materi pembelajaran, sehingga saya harus menerangkan dengan cepat dan tepat. Saya pikir hal ini akan menyenangkan bagi murid karena mereka tidak perlu mencari informasi dari sumber belajar lain yang membutuhkan waktu yang lama. Ternyata saya salah, pada saat pembelajaran sedang berlangsung murid-murid banyak yang mengantuk dan terlihat bosan saat saya menerangkan materi pembelajaran. Mereka sibuk dengan aktivitas sendiri seperti mencoret-coret buku, mengobrol dengan teman sebangku dan bahkan ada yang tertidur. Tentu saja hal ini tidak sesuai dengan keinginan dan harapan saya.

Hal ini juga berdampak negatif pada kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal-soal yang bersifat penalaran. Sebab pembelajaran yang berpusat pada guru cenderung membuat murid menjadi pasif. Oleh karena itu harus dicarikan solusi untuk mengatasinya sehingga pembelajaran bisa berlangsung dengan semangat dan menyenangkan.

Aksi

Kemudian saya membuat kesepakatan kelas dengan murid-murid. Dari kesepakatan kelas itu saya mengetahui bahwa 95% murid lebih suka pembelajaran dengan metode diskusi, 90% menginginkan materi diskusi dipilih secara acak. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang murid dan semuanya tampil ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Sebelum presentasi setiap kelompok terlebih dahulu menentukan pembagian tugas masing-masingnya seperti menjadi moderator, presenter, notulen dan anggota.

Sedangkan untuk sikap, murid cenderung memilih dihukum jika melakukan pelanggaran saat jam pembelajaran berlangsung seperti terlambat masuk kelas, terlambat mengumpulkan tugas dan ribut saat belajar. Hukuman mereka tetapkan sendiri seperti menyetor hafalan ayat al-quran, mengumpulkan sampah yg berserakan di kelas dan sebagainya.

Setelah dibuat kesepakatan kelas, maka saya membagi beberapa materi pelajaran sesuai dengan jumlah kelompok. Perwakilan kelompok mencabut satu lot yang berisi judul materi yang akan dibahas. Kemudian mempelajari materi tersebut dari berbagai sumber belajar, dan membuat rangkumannya.

Masing-masing kelompok semangat mengerjakan tugas dan antusias untuk tampil terlebih dahulu. Mereka senang bisa mempresentasikan hasil diskusi dan bisa menjawab pertanyaan dari teman-temannya. Saat presentasi berlangsung saya harus menyimak setiap materi kelompok yang tampil dan mencatat pertanyaan yang diajukan, sehingga bisa memberi konfirmasi dan penilaian atas jawaban mereka.

Selain penilaian presentasi juga diperlukan penilaian lain untuk pemantapan penguasaan murid terhadap materi yaitu dengan memberikan tugas mandiri misalnya membuat komik. Murid diberikan kebebasan membuat komik dengan menggunakan berbagai aplikasi yang dikuasai. Dalam komik pembelajaran harus dipaparkan materi secara runut dan jelas sehingga pembaca bisa memahami materi pelajaran dengan mudah.

Perubahan/Pelajaran

Pembelajaran dengan metode diskusi bukanlah hal yang baru, hampir setiap mata pelajaran pernah melakukannya. Namun untuk mata pelajaran sosiologi yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, ternyata lebih disukai oleh murid jika disajikan dengan diskusi kelompok. Murid dilatih untuk bisa berlogika, menganalisa, membuat contoh, kesimpulan dan menyampaikan pendapat mereka secara langsung di depan kelas.

Pahadal dulu saya berfikir materi sosiologi seperti konflik sosial lebih mudah dipahami jika diterangkan oleh guru. Ternyata saya salah, murid lebih senang jika materi tersebut mereka yang menyampaikannya. Untuk menambah semangat mereka dalam belajar melalui metode diskusi, saya memberikan dua bentuk penilaian yaitu penilaian kelompok dan penilaian individu. Penilaian individu diberikan pada siswa yang aktiv bertanya dan menjawab pertanyaan. Diakhir pembelajaran saya menyampaikan penilaian untuk kelompok dan individu sebagai moderator, presenter, notulen dan anggota. Penyampaian nilai ini sesuai dengan permintaan murid karena mereka merasa pembelajaran dengan metode diskusi sebagai bentuk perlombaan.

Dengan metode diskusi seperti ini murid semangat belajar bahkan terkadang sudah melewati jam pelajaran yang dijadwalkan. Jadi sebagai guru kita perlu menyadari bahwa tidak selamanya metode yang kita gunakan di kelas disukai murid, untuk itu perlu diketahui metode pembelajaran yang disukai murid dengan membuat kesepakatan belajar. Jika mereka sudah memilih metode belajar yang disukai maka cenderung mereka akan semangat untuk mengikutinya. Hal ini bisa dilihat dari capaian hasil belajar mereka.

Jadi dapat disimpulkan sebelum melaksanakan PBM perlu dibuat kesepakatan kelas dengan murid untuk mengetahui minat belajar mereka. Hal ini juga merupakan salah satu upaya membangun hubungan yang baik dengan murid, sehingga gambaran merdeka belajar bisa terwujud

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pak, maaf ini dg ibu...

21 Sep
Balas

Terima kasih pak, maaf ini dg ibu...

21 Sep
Balas

Mantap Pak. Membangun demokrasi dimulai dari dalam kelas dulu, baru nanti akan meluas hingga pada ruang masyarakat yang notabene adalah ruang pendidikan yang sebenarnya. sukses selalu...!!!

13 Sep
Balas



search

New Post