Marliza. M. Pd

Tagursiana#

Pagi tadi setelah salat Subuh, aku mendengarkan seorang ayah menyampaikan sebuah cerita kepada seorang anak dan menantunya. Karena usia perkawinan anaknya sudah genap satu tahun namun belum memperoleh keturunan. Sang ayah memberikan suport pada anak dan menantunya agar banyak berdoa dan berzikir kepada Allah SWT.

Sang ayah menceritakan tentang kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan paus. Cerita berawal dari Nabi Yunus diutus Allah untuk mengajak kaumnya menyembah hanya kepada Allah SWT. Namun kaumnya tetap engkar dan tidak mau mengikutinya meskioun sudah bertahun-tahun. Maka Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, sedih dan kecewa.

Nabi Yunus pergi pergi ke dermaga dan menumpang sebuah kapal yang sarat muatan. Dalam perjalanan kapal oleng tidak bisa lagi berjalan maka nahkoda menyampaikan agar beban kapal dikurangi, lalu nahkoda meminta agar barang bawaannya dibuang ke laut. Namun kapal tetap belum juga bisa berjalan. Maka nahkoda mengambil keputusan pahit, harus ada diantara penumpang yang keluar dari kapal, agar adil maka diundi. Ternyata nama Nabi Yunus yang keluar. Namun penumpang menolak hasil undian tersebut. Maka dilakukan pengundian kedua, ternyata juna nama Yunus yang keluar. Dengan ikhlas Nabi Yunus menerimanya. Hal ini terdapat dalam surah Ass-Saffat ayat 141 "kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang yang kalah(dalam undian)

Lalu beliau menceburkan dirinya ke laut setelah menyebut nama Allah. Lalu Allah memerintahkan seekor ikan paus untuk menelan Nabi Yunus tanpa meremukkan tulang dan dagingnya.

Dalam perut ikan yang gelap, Nabi Yunus mengira dirinya telah meninggal. Allah mewahyukan bahwa dia ada dalam perut ikan. Lalu dia pun menyadari kesalahannya meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, lalu ia pun bersujud. Dalam perut ikan yang gelap Nabi Yunus berdoa "Laillahailla Anta inni kuntu minazzalimin"yang artinya 'Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau, aku termasuk orang yang zalim'.

Lalu Nabi Yunus dimuntahkan ikan paus hingga terdampar pada daratan yang tandus. Dalam keadaan sakit dan lemah. Untuk menyembuhkannya Allah menumbuhkan tanaman sejenis labu dan memerintahkan Nabi Yunus memakannya. Hal ini terdapat dalam surah As-Saffat ayat 145-146. "Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian kami tumbuhkan sebatang pohon jenis labu".

Akhirnya Nabi Yunus pun kembali kepada kaumnya. Dan kaumnya sudah bertaubat kepada Allah SWT.

Lalu sang ayah berkata pada anak dan menantunya bahwa sesuatu yang tidak mungkin menurut kita bisa saja terjadi kalau Allah menghendaki. Dan bila kita memiliki hajjat maka lafazkanlah zikir sebanyak mungkin. Salah satunya zikir yang dibaca Nabi Yunus saat berada dalam perut ikan tersebut"Laillahailla anta inni kuntu minazzalimin". Dalam zikir itu ada kalimat Tauhid atau mengagungkan Allah dengan pengakuan kita kepada Allah bahwa tiada Tuhan selain Dia, serta kalimat pengakuan kita sebagai manusia, makhluk yang banyak dosa dan hanya Allah yang Maha Suci. Maka lafazkan lah zikir itu setiap selesai salat Subuh 40 kali dan setiap malam sebanyak 100 kali selama 40 hari. Mudah-mudahan hajjadmu terkabul Nak. Tutupnya.

Baitijannati. 11092021*****